Semangat Guru, Modal Positif Merintis Sekolah Unggulan

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Semangat para guru yang menjadi binaan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, layak diacungi jempol dalam mengikuti pelatihan guru Matematika Tingkat SMP/MTs.

"Pelatihan ini sangat menyenangkan dan memotivasi untuk terus belajar," ujar satu di antara peserta pelatihan Guru Matematika Tingkat SMP/MTs, Muhimmatul Fitria, di Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kabupaten Lamongan, Minggu (22/1/2017). 

Sejak mengikuti pelatihan hasil kerja bareng Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF), Kualita Pendidikan Indonesia (KPI), dan LP Maarif Nahdlatul Ulama (NU),  pada 20-22 Januari 2017, sambung Fitria, pemikiran guru Matematika menjadi lebih terbuka. 

"Dari awal pelatihan ini akan meubah mindset Matematika yang membosankan menjadi menyenangkan, dengan metode baru dan media yang tidak harus mahal," ujar dia. 

Pernyataan tak jauh berbeda juga disampaikan perwakilan KPI, Duhwi Indartiningsih. Menurutnya, guru yang merupakan panutan, maka sebagai contoh guru harus mengembangkan karakter.

"Sepintar pintarnya orang pasti ada pintar lagi, guru tidak boleh menutup diri untuk sharing ilmu ke sesama guru dan harus membaca buku setiap hari untuk mengembangkan ilmu dan karakter," tuturnya.

Semangat dan antusiasnya atas Pelatihan Mata Pelajaran (mapel) Matematika ini, menjadi modal positif di awal rintisan terbentuknya sekolah unggulan tingkat SMP/MTs ini, di Kabupaten Lamongan.

"Merintis sekolah menjadi unggulan di Lamongan sangat bisa, seperti dirintisnya Madrasah Ibtidaiyah (MI)," kata Pengurus PC LP. Maarif NU, Abdul Ghofur. 

Sebab, menurutnya, dari data LP Maarif, ada ratusan sekolah berbasis Islam di Lamongan. "Banyaknya sekolah berbasis Islam di Lamongan, bisa untuk merintis beberapa sekolah menjadi unggulan, itu sangat bisa," tuturnya. 

Abdul Ghofur menambahkan, nantinya sekolah unggulan yang dirintis LP Maarif akan dapat bersaing dengan sekolah negeri bukan hanya bersaing dengan sekolah swasta saja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement