Pendamping Desa siap Ubah Label Desa Tertinggal

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pendamping Desa Kabupaten Bondowoso, mendapat penguatan kapasitas pendamping profesional untuk mensinergikan kinerja desa dengan kabupaten, guna melepas label desa tertinggal. Kegiatan itu diselenggarakan di Aula Bappeda Lantai II Bondowoso, Sabtu (21/1/2017).

Pendamping Desa juga dijadikan sebagai penyambung lidah pemerintah daerah, yang dapat memberikan masukan pada  kepada Desa untuk meningkatkan pelayanan dasar dan penguatan ekonomi kerakyatan. 

"Kami salut kepada pendamping desa Bondowoso yang hingga saat ini, masih bisa diajak berkomunikasi, berfikir dan mendampingi desa dalam pelaksanaan perencanaan desa," ujar Andiono Putra Koordinator Tenaga Ahli Kabupaten Bondowoso.

Menurut Andiono, walaupun belum mendapat amanah resmi dari pemerintah Jawa Timur, tetapi harus ditunjukan dan memiliki dampak kepada kabupaten Bondowoso yang saat ini dalam posisi kabupaten tertinggal.

Faktor yang membuat Bondowoso menjadi daerah tertinggal dilihat dari angka harapan hidup, angka melek aksara, rata-rata lama pendidikan dan kapasitas fiskal (PAD) daerah yang masih kecil.

Dalam acara tersebut hadir Sekertaris Bappeda Kabupaten Bondowoso Ida Susanti, ia menyampaikan bahwa jika desa berjalan satu misi dengan pemerintah kabupaten Bondowoso. 

"Bila sinergi bisa terjalin dengan baik dan memiliki visi yang sama, maka pengawalan Bondowoso lebih utama dan keluar dari label daerah tertinggal," imbuhnya.

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), dihadiri oleh 100 lebih pendamping desa se Kabupaten Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement