Peristiwa Daerah

Sungai Ini Tercemar Limbah, Apa Kata Warga?

Sabtu, 21 Januari 2017 - 08:11 | 111.21k
Kondisi sungai Kali Mati di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (20/1/2017).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Kondisi sungai Kali Mati di Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (20/1/2017).(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pabrik pengolahan ikan di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur disinyalir banyak yang tidak mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pabrik-pabrik ini diduga membuang limbahnya di aliran sungai.

Seperti yang terjadi di sepanjang sungai Kali Mati, Dusun Sampang, Desa Kedungrejo. Menurut penuturan Jalill, salah satu warga setempat, setidaknya ada sembilan perusahaan pengolahan ikan yang bertahun-tahun membuang limbahnya ke aliran sungai.

"Ada lima pabrik tepung, dua pengalengan ikan, satu pengolahan minyak ikan, dan satu lagi pakan ikan," kata Jalil, yang juga aktivis Satu Hati. Jumat (20/1/2017).

"Sebetulnya masih banyak yang membuang limbah ke sungai, namun kita masih lakukan identifikasi lebih detail," paparnya.

Limbah yang di buang melaui pipa-pipa yang alirkan langsung ke sungai tersebut, selain mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat, endapan limbah akan mengeras bila musim kemarau tiba. Hal ini berdampak pada pendangkalan sungai.

"Tidak musim ikan aja kondisinya seperti ini, apalagi saat musim ikan. Pasti tidak akan betah tinggal di sini," katanya.

Tidak hanya itu saja, lemahnya pengawasan dari Dinas Lingkingungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, membuat semua persoalan pencemaran sungai di sungai Kali Mati seolah menjadi masalah yang tak perlu ada penyelesaiannya.

"Berharap dinas ada tindakan dan sanksi tegas kepada perusahaan yang membuang limbahnya langsung kesungai," ujar Riski, warga lainnya.

Dirinya juga berharap, dinas terkait segera turun untuk melakukan uji lab terhadap air yang ada di sungai Kali Mati, air laut dan air sumur warga untuk mengetahui apakah masih layak konsumsi apa tidak.

"Kami takut limbah yang di buang ke sungai, akan merembes ke sumur warga, karena kandungannya hingga saat ini belum jelas," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES