Peristiwa Daerah

Perangi Hoax, Masyarakat Tuban Anti Hoax Dideklarasikan

Jumat, 20 Januari 2017 - 18:17 | 78.59k
Deklarasi anti hoax di halaman depan kampus Unirow yang di hadiri jajaran Polres, Kodim dan Dinas dari Pemkab Tuban, Mahasiswa dan Masyarakat Tuban, Jum'at (201/1/2017) (Foto: Safuan/ TIMES Indonesia)
Deklarasi anti hoax di halaman depan kampus Unirow yang di hadiri jajaran Polres, Kodim dan Dinas dari Pemkab Tuban, Mahasiswa dan Masyarakat Tuban, Jum'at (201/1/2017) (Foto: Safuan/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Maraknya berita hoax yang tersebar di media sosial, menggugah mahasiswa dari Fakultas ilmu komunikasi Fisip Unirow Tuban, untuk  mendeklarasikan 'Masyarakat Tuban Anti Hoax’ yang bertujuan   menangkal kabar menyesatkan itu. 

Deklarasi anti hoax itu bertempat di halaman depan kampus Unirow dan dihadiri Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad, Komandan Kodim 0811 Tuban, Letkol inf Sarwo Supriyo, Kepala Kominfo Tuban, Hery Prasetyo, Ketua PWI Tuban, Pipit Wibawanto, Sekretaris Dinas Pendidikan Tuban, Nur Khamid, dan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban, Agus Wijaya. 

Deklarasi-Anti-HoaxN09z.jpg

Sebelum mendeklarasikan masyarkaat Tuban anti hoax didahului dengan diskusi terlebih dahulu.  

Dekan FISIP Unirow Tuban, Satya Irawatiningrum, mengatakan acara ini untuk mengajak seluruh lapisan elemen masyarakat Tuban supaya lebih bijak di dalam menyikapi dan mengunakan media sosial. Mengingat Indonesia saat ini sedang darurat informasi.

‘’Ditambah dengan era keterbukaan informasi. berbagai macam informasi bisa dengan mudah diakses dan disebar oleh siapapun,’’ kata Satya, Jumat (20/01/2017). 

Sementara itu Kepala Komifo Tuban, Hery Prasetyo, mengatakan, masyarakat sekarang ini sangat kurang kritis dalam menyikapi sebuah berita, apa pun yang didapatkan langsung diterima begitu saja tanpa memilih dan memilahnya terlebih dahulu. Sehingga Kominfo Tuban akan berupaya untuk merangkul para nitizen untuk menangkal berita hoax.

Deklarasi-Anti-Hoax-Bfpe9.jpg

‘’Kominfo ingin edukasi masyarakat bagaimana bersama instansi yang terkait dengan memabuat sebuah program khusus untuk memerangi hoax,’’ ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Kodim Tuban Letkol inf Sarwo Supriyo menyatakan segala yang terjadi adalah diawali dari diri masing-masing.  Jika dulu tanpa medsos bisa mempersatukan bangsa Indonesia, sekarang jangan sampai dengan medsos malah mecah NKRI.

‘’Kita sudah memilih negara yang bagus, sistem yang bagus, itu yang menjadi modal persatuan bangsa,’’ ujarnya.

Perwira berpangkat melati dua itu menambahkan, solusi bagi masyarakat setiap mendapat berita yang tidak benar, maka harus memverifikasi berita tersebut. 

Ketua PWI Tuban, Pipit menuturkan hoax bukan hanya berita semata. Namun, iklan-iklan yang tidak bermanfaat juga termasuk di dalamnya. Adanya berita-berita tidak benar dewasa ini yang menghiasi media di tanah air, kebanyakan diakibatkan oleh adanya oknum yang bekerja di media abal-abal yang berkeliaran mencari informasi yang tidak benar. 

Pipit juga menyarankan kepada segenap masyarakat jika mengetahui yang semacam itu untuk segera melaporkan kepada instansi yang berwenang.

‘’Dilaporkan saja, kami siap mendampingi jika diketemukan yang seperti ini,” tegas Pipit.

Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad menuturkan bahwa media adalah pilar keempat dari Negara demokrasi. Jadi masyarakat harus pandai dalam menggunakan media sosial. Selain itu kejelasan siapa yang menyebarkan informasi harus diketahui.  

‘’Jadilah penyumbang yang cerdas, kalau ada manfaat disebar, kalau nggak, gak usah disebar,” kata dia.

Terkait dengan tindakan untuk mencegah kejahatan medsos. Menurut Fadly peran orang tua adalah yang utama di dalam mengawal pengunaan smartphone. Selain itu, pihaknya akan mengalakkan cyber patrol, di samping juga akan membentuk kelas inspirasi di Tuban.

Menurut Fadly, banyak kejahatan yang dilakukan di dunia maya. Sehingga, masyarakat harus tahu dan sadar betul. Langkah yang paling tepat untuk menanggulangi hoax adalah melihat media yang memberikan info tersebut.

‘’Medianya kredibel atau tidak,’’ tegasnya.

Deklarasi diakhiri dengan membubuhkan tanda tangan oleh seluruh peserta, termasuk   blogger, RTIK hingga para pelajar dan mahasiswa di Tuban. Panitia juga turut membagikan stiker anti hoax.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES