Peristiwa Daerah

Tiga Jurus Jitu Menghadapi Problem Kebangsaan

Rabu, 18 Januari 2017 - 12:47 | 40.29k
Hernoe Roesprijadji Wakil Ketua PWNU Sumatera Selatan. (Foto: NU Online)
Hernoe Roesprijadji Wakil Ketua PWNU Sumatera Selatan. (Foto: NU Online)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagai bangsa yang memiliki potensi luar biasa, Indonesia selalu menjadi sasaran bagi kepentingan Negara asing untuk menguasai.  Maka dari itulah kita butuh persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan kebangsan ini.

Hal itu diungkapkan oleh Hernoe Roesprijadji Wakil Ketua PWNU Sumatera Selatan saat diwawancarai Rabu (18/1/2017).

“Saat ini, ditengah konflik global bersumber pada konflik (perebutan) sumber energi dan pangan. Indonesia memiliki keduanya oleh karenanya menjadi incaran kekuatan asing. Untuk menguasai Indonesia, kekuatan asing tersebut melakukan pelemahan - pelemahan kepada Indonesia” ungkap Hernoe.

Hernoe memaparkan  ada cara sistematis untuk melemahkan kedaulatan kita sebagai bangsa. Baik melalui kekuatan militer (mengepung Indonesia), terorisme dan radikalisme untuk melemahkan ideologi Pancasila sebagai Dasar Negara. 

Ekspansi Narkoba guna melemahkan mental rakyat Indonesia terutama pemudanya, juga dilakukan. Tak ketinggalan, persaingan ekonomi, secara pelan namun pasti sistem ekonomi Indonesia diarahkan pada neo-kapitalisme, perdagangan bebas. 

Dari problem inilah Hernoe berkeyakinan bila tidak segera diantisipasi oleh seluruh elemen bangsa, maka kita makin menjadi bangsa yang terbelakang. 

"Maka dari itu ada beberapa hal dalam pengamatan saya harus dilakukan yaitu pertama dengan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan (Nasionalisme) dalam bingkai Pancasila sebagai filosofi dasar bangsa sementara untuk tataran teknisnya perlu memasukkan muatan nasionalisme dalam kurikulum pendidikan, pendidikan karakter, " terang Hernoe.

Cara kedua, lanjut Hernoe adalah memperkuat akidah agama, mensosialisasikan ajaran Islam yang santun, damai yang rahmatan lil'alamin. Dia mencontohkan seperti memakmurkan masjid, gerakan kembali ke masjid, menghidupkan pengajian-majelis taklim.

Sedangkan yang ketiga, menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian ekonomi. Seperti gerakan cintai produk dalam negeri, penguatan ekonomi kerakyatan-koperasi, UKM terus digalakkan sebagai syarat dalam membangun kemandirian nasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES