TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dulu merajut identik dengan kegiatan nenek-nenek. Karena dirasa sangat membosankan, dengan pengerjaan yang lama. Kini merajut banyaj digemari anak muda, terlebih banyak teknik rajut yang dikenalkan dari negara Jepang.
Merajut sendiri adalah membuat kain atau bentuk tertentu dari sehelai benang dengan cara saling mengaitkan benang tersebut. Rajut ini bisa dibuat dengan mesin atau buatan tangan. Ada tiga macam rajut berdasarkan alat pembuatnya, yakni knitting, crocheting, dan yubiami.
Knitting
(Foto: lifehack)
Knitting adalah teknik merajut dengan dua buah jarum seperti sumpit yang berujung cukup runcing. Teknik ini biasa digunakan untuk membuat baju, syal, atau selimut.
Crocheting
Crocheting hanya pakai satu jarum yang ujungnya berkait. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat taplak, dompet kecil, atau hiasan. Tapi bisa juga untuk membuat selimut, syal atau baju hanya saja memakan waktu yang relatif lebih lama.
Yubiami
(Foto: imgrum)
Teknik ini hanya menggunakan tangan kosong. Caranya mudah dan tak perlu pola-pola rumit. Hasilnya memang hanya satu rangkaian panjang.
Teknik ini bisa digunakan jika ukuran benangnya besar agar bentuknya terlihat. Kalau mau bentuk yang lebih lebar atau bentuk lain, rangkaian itu harus dijahit ke rangkaian lain.
Amigurumi
(Foto: craftsy)
Amigurumi adalah seni membuat boneka kecil yang diisi (stuffed doll). Teknik yang digunakan adalah crocheting, dan biasanya cuma tersiri dari satu jenis tusuk, yaitu single crochet.
Bisa juga pake knit, namun sangat jarang karena ukuran amigurumi biasanya imut-imut.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : Berbagai Sumber |