Peristiwa Daerah

Unik, Teacher Camp SA Bontang Berbekal Logistik Minim

Senin, 16 Januari 2017 - 09:47 | 89.07k
Peserta dan fasilitator Teacher Camp 2017 telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan selama dua hari di Taman Nasional Kutai Sangkima, Kutim. (Foto: istimewa)
Peserta dan fasilitator Teacher Camp 2017 telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan selama dua hari di Taman Nasional Kutai Sangkima, Kutim. (Foto: istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ugrading skill para pengajar dilakukan oleh Sekolah Alam (SA) Bontang, dengan menggelar Teacher Camp selama dua hari, 13-14 Januari 2017, di Taman Nasional Kutai (TNK) Sangkima, Kutim.

Kegiatan ini sejalan dengan misi utama kurikulum Belajar Bersama Alam (BBA) yang digaungkan oleh SA Bontang yaitu mencetak khalifah fil ardhi di muka bumi. 

"Untuk menjadi seorang khalifah, tidak semata-mata menjadi pemimpin negara atau pemimpin kota melainkan pemimpin terhadap potensi-potensi yang kita miliki, dalam segala bidang" ucap Abdul Ghofar, sang fasilitator.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 35 orang yang berasal dari dua level Sekolah Alam Bontang, SD Alam Baiturrahman dan MTs Al Hafidz Baiturrahman.

Fauzan Dimyati Arief, Koordinator Lapangan (korlap) kegiatan, mengatakan  Kegiatan outbound Teacher Camp ini berfokus pada live skill peserta dalam berkreatifitas dan bertahan hidup di alam. "Ke depannya, pengalaman yang diperoleh dapat dijadikan pembekalan kompetensi pengajar yang selanjutnya akan ditularkan kepada anak didiknya," ucapnya kepada Bontang TIMES.

Uniknya, saat berlangsungnya kegiatan perkemahan peserta tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi apapun, termasuk handphone. "Kami tidak ingin peserta hanya bermain handphone selama kegiatan berlangsung," ujar Fauzan.

Selain itu, peserta juga tidak diberikan logistik makanan seperti biasanya, perbekalan yang disediakan oleh panitia hanya bahan-bahan mentah seperti buah-buahan dan sayuran, tanpa menyediakan beras atau nasi.

"Selama dua hari ini peserta hanya diberikan makanan yang sebetulnya banyak tersedia di sekitar kita, kali ini kami memfasilitasi perbekalan peserta," ucapnya.

Untuk jenjang level berikutnya, peserta tidak akan diberikan logistik makanan melainkan mencari sendiri jenis botani dan jenis binatang apa saja yang boleh dimakan dan tersedia di hutan. Fasilitator hanya melatih, memfasilitasi, dan membiasakan peserta mencari makanan yang ada di hutan-hutan.

"Buah-buahan yang disediakan mengandung protein yang berguna menambah nutrisi dan energi yang diperlukan agar peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian aktifitas selama dua hari," ungkap Fauzan.

Peserta Teacher Camp terbagi menjadi enam kelompok, rata-rata terdiri dari 5-6 peserta. Nama kelompok dipilih dari jenis flora yang ada di hutan Kalimantan, diantaranya Kelompok Ulin, Kelompok Parijoto, Kelompok Rambai, Kelompok Bengkirai, Kelompok Anggrek Hitam, dan Kelompok Maritam.

Nurul Hidayah, ketua kelompok Parijoto, mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti Teacher Camp pada BontangTIMES Sabtu (14/1/2017) siang, Menurutnya, kegiatan ini membuatnya mendapat pengalaman ilmu alam yang berharga.

"Bukan semata-mata hal duniawi maya yang sering kita perhatikan. Jauh daripada itu, Teacher camp ini mengingatkan kami akan pentingnya bekerja sama, loyalitas mendidik yang bukan hanya sekedar bekerja," lanjut guru SD Alam ini.

Fauzan berharap setelah mengikuti outbound ini, peserta akan lebih baik sebagai pengajar. Ia juga berharap, kader-kader ini nantinya bisa menyatukan langkah dan mencetak insan peradaban baru serta menjadikan anak didiknya menjadi lebih baik melalui pendidikan di SA Bontang.

"Mungkin tidak besok, lusa atau tahun depan, bisa jadi yang bisa menikmatinya adalah anak cucu kita," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES