Peristiwa Daerah

Pemkab Tuban Didesak Lebih Serius Tangani Darurat Narkoba

Minggu, 15 Januari 2017 - 20:32 | 40.06k
Pengurus Garansi menggelar konsolidasi dan meminta kesaksian mantan pecandu narkoba di Cafe Daun, Minggu (15/01/2017) (Foto: Safuwan TIMESIndonesia)
Pengurus Garansi menggelar konsolidasi dan meminta kesaksian mantan pecandu narkoba di Cafe Daun, Minggu (15/01/2017) (Foto: Safuwan TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur dinilai tidak serius menangani darurat narkoba yang terjadi di Tuban.

Hal itu disampaikan oleh aktivis Gerakan Berjamaah Melawan Narkoba dan Prostitusi (Garansi), saat menggelar konsolidasi dan meminta kesaksian mantan pecandu narkoba berinisial AZ di Caffe Daun, Desa Kembangbilo, Minggu (15/01/2017).

"Melihat kondisi sosial di Kabupaten Tuban, sudah sangat memenuhi syarat untuk mendirikan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), dan Panti rehabilitasi. Artinya sedia payung sebulum hujan," tegas Fatkhul Amin, selaku Aktifis Garansi dan juga pengurus Garansi.

Amin, menilai bahwa Pemkab Tuban, tidak serius menangani darurat narkoba. Menurut Amin, hal itu terbukti setelah beberapa kali aktivis Garansi mengajukan audensi kepada Pemkab Tuban, agar mendirikan BNNK dan panti rehabilitasi bagi para pecandu narkoba yang ingin sembuh, tetapi masih saja tidak dilaksanakan.

Amin mencontohkan, AZ mantan pecandu narkoba, warga asli Tuban, yang sudah sering keluar masuk panti rehabilitasi di Lido Bogor, terpaksa harus banyak mengeluarkan uang untuk bejuang sembuh. Sebab di Tuban belum ada panti rehabislitasi bagi pecandu narkoba.

"Karena pecandu di Tuban yang ingin sembuh harus mengeluarkan banyak uang untuk penyembuhan di luar kota. Saat ini rehabilitasi baru ada di Lido di Bogor, Makasar dan Lampung. Kalau di Tuban ada panti rehabilitasi pasti akan lebih ringan biaya," lanjut Amin.

Untuk mencegah peredaran narkoba di Tuban, saat ini aktivis Garansi terus melakukan kegiatan seperti sosialisasi tentang bahaya narkoba. Sosialisasi dilakukan seperti mebagikan stiker bahaya narkoba, membagikan kaos, pemutaran film di beberapa kegiatan rutin.

"Setelah meminta kesaksian mantan pecandu narkoba ini kami akan membuat film dokumenter untuk kami sosialisasikan ke masyarakat Tuban, agar menghindari narkoba sedini mungkin," tambah Amin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES