Kesehatan

Batuk? Makan Cokelat Saja

Minggu, 15 Januari 2017 - 06:13 | 40.31k
ILUSTRASI - Makan coklat mampu meredakan batuk (Foto: shutterstock)
ILUSTRASI - Makan coklat mampu meredakan batuk (Foto: shutterstock)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Siapa yang tak kenal cokelat, kudapan yang umumnya memiliki rasa manis ini disukai banyak orang dari berbagai kalangan usia. 

Biasanya orang mengonsumsi cokelat untuk 'menyenangkan' diri, sebab cokelat mengandung flavonoid yang bersifat antkoksidan dan menimbulkan rasa senang serta tenang.

Ilmuwan di Cambridge University melakukan uji scan otak yang menunjukkan penjelasan lebih sederhana. Cokelat terkait dengan perasaan nyaman karena hanya karena rasanya yang begitu nikmat. Mereka mengklaim mengunyah bar cokelat menginduksi sensasi yang bisa lebih menyenangkan daripada mendengarkan musik favorit Anda, menang lotre, atau BAHKAN jatuh cinta.

Ada manfaat tersembunyi dalam kandungan cokelat yang jarang diketahui orang. Ketika terkena flu atau batuk, selain istirahat, mengonsumsi madu dan juga lemon seringkali dipilih sebagai obat alternatif.

Tapi, baru-baru ini ada fakta mengejutkan yang mengatakan bahwa, ternyata batuk bisa disembuhkan dengan cokelat

Profesor Alyn Morice dari Hull University yang mengklaim sebagai ahli batuk dan pendiri International Society for the Study of Cough, mengklaim bahwa cokelat akan meredakan batuk, bahkan lebih ampuh dari bahan-bahan lainnya.

Seperti dilansir dari Metro.co.uk, sebuah penelitian studi yang disebut ROCOCO berusaha untuk membuktikan hal itu. Hasil uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 163 pasien menunjukkan bahwa obat yang mengandung kakao lebih baik dari formula standar.

“Perbandingan satu sama lain menemukan bahwa pasien yang menggunakan obat berbasis cokelat memiliki peningkatan kesehatan yang signifikan dalam waktu dua hari,” kata Morice.

Tapi ini bukan pertama kalinya bahwa cokelat bermanfaat untuk meredakan batuk. Para peneliti di Imperial College sebelumnya menemukan bahwa theobromine, zat kimia yang ditemukan di dalam kakao bisa membantu menghentikan batuk persisten.

Rupanya, theobromine ditemukan hampir sepertiga lebih efektif dalam menghentikan batuk persisten dibandingkan kodein, zat yang ditemukan di sebagian besar obat batuk.

Morice mengatakan bahwa kandungan itu sebagai penawar dari rasa sakit saat batuk. Dia menjelaskan bahwa pada dasarnya tekstur yang lengket dan tebal akan melapisi ujung saraf di tenggorokan ketika ada rangsangan untuk batuk.

Banyak yang menggunakan madu dan lemon, tetapi Morice percaya bahwa kakao adalah obat alternatif batuk yang lebih baik. "Aku yakin ia memiliki aktivitas farmakologi, semacam efek penghambatan pada ujung saraf," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Berbagai Sumber

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES