Peristiwa Daerah

Ketua MUI Dukung Pembangunan Pariwisata Halal di Banyuwangi

Jumat, 13 Januari 2017 - 16:49 | 22.19k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memperlihatkan jadwal Festival Banyuwangi kepada Ketua MUI KH Maruf Amin, Jumat (13/1/2017).(foto: Ahmad Su'udi/TIMESIndonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memperlihatkan jadwal Festival Banyuwangi kepada Ketua MUI KH Maruf Amin, Jumat (13/1/2017).(foto: Ahmad Su'udi/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin mendukung pengembangan pariwisata halal di Banyuwangi.

”Saya sangat mengapresiasi jika ada yang mengembangkan halal tourism. Indonesia sangat cocok untuk pengembangan jenis pariwisata tersebut,” kata KH Maruf Amin dalam pertemuannya dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Lounge Kantor Pemerintah Daerah Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (13/01/2017).

Kiai yang juga menjabat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga menyarankan agar Pemkab Banyuwangi menggandeng para pelaku jasa travel umroh dan haji dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisata halal ke calon wisatawan dari Timur Tengah.

Bupati Anas sendiri mengatakan Kabupaten Banyuwangi memang tengah menggenjot sektor pariwisata di segmen halal tourism.

Menurutnya, sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi yang berpotensi dikembangkan menjadi destinasi pariwisata halal seperti Pantai Grand Watudodol (GWD), Pulau Tabuhan dan Pulau Santen.

"Nanti bisa disegmentasi, misalnya khusus keluarga. Bisa juga ada club beach khusus muslimah dan anak-anak. Ini bukan SARA lho, ini murni menggarap pasar pariwisata. Di sejumlah negara, konsep seperti ini laris-manis diserbu wisatawan muslim,” ujar Anas.

Bupati Anas juga memaparkan potensi wisata halal sangat besar mengingat populasi umat Islam di dunia sekitar 1,6 miliar jiwa dan akan terus bertambah. Belanja wisata halal pada 2012 mencapai US$ 137 miliar dan berdasarkan data Kementerian Pariwisata, rata-rata belanjanya US$ 1.200 per orang per kunjungan.

Untuk mendukung pariwisata halal,  Anas mengatakan sertifikasi halal untuk hotel dan restoran harus tersedia.

Dikatakannya pula bahwa Thailand meski bukan negara penduduknya mayoritas muslim, memiliki 100 hotel dan restoran bersertifikat halal.

"Jadi sekali lagi, ini bukan soal SARA di dunia wisata, tapi bicara segmen pasar. Di Singapura bahkan ada lebih dari 2.500 hotel dan restoran yang bersertifikat halal. Kita akan bicarakan ke sejumlah pemilik hotel di Banyuwangi untuk mengurus sertifikasi halal ke asosiasi terkait,” kata Anas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES