Peristiwa Daerah

Suara Lantang 'Bubarkan FPI' Datang dari Malang

Jumat, 13 Januari 2017 - 16:29 | 397.01k
Ratusan massa aksi dari Forum Penegak Pancasila Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menolak Habib Rizieq Sihab menjadi Imam Besar Umat Islam di Indonesia. Aksi digelar di depan Gedung DPRD Kabupaten Malang. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Ratusan massa aksi dari Forum Penegak Pancasila Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menolak Habib Rizieq Sihab menjadi Imam Besar Umat Islam di Indonesia. Aksi digelar di depan Gedung DPRD Kabupaten Malang. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ratusan massa aksi dari berbagai elemen organisasi yang ada di Kabupaten Malang, menggelar aksi menolak intoleran yang mengancam NKRI dan Pancasila. Mereka juga bersuara lantang menolak Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan oleh pemerintah.

Aneka spanduk dibentangkan dalam aksi yang berlangsung di depan gedung DPRD Kabupaten Malang, Jumat (13/1/2017) siang itu. Mulai dari NKRI harga mati dan bubarkan FPI.

BACA JUGA: Forum Penegak Pancasila di Malang Tolak Habib Rizieq Jadi Imam Besar Islam

"Sejak republik ini dibentuk, penjejajah dikalahkan, rakyat Indonesia dididik mencintai NKRI dan Pancasila. Karena itu NKRI dan Pancasila adalah harga mati. Siapa saja yang akan merusak NKRI dan Pancasila, kita berada di garda terdepan untuk melawannya," kata koordinator aksi, Priyo Bogank Sudibyo, ditemui di sela-sela aksi.

Selain itu, sikap intoleran dan hal yang merusak kerukunan dan persatuan bangsa harus harus dilawan. "Karena Pancasila mengajarkan sikap toleransi dan kedamaian dalam menyikapi semua persoalan," katanya.

Ketua-DPRD-Drs-Hari-SasongkoVZfmj.jpg

Ketua DPRD, Drs. Hari Sasongko bersama forum penegak dan penyelamat Pancasila (FPPP) membeberkan surat pernyataan sikap kepada FPI di Kantr DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur (13/1/2017). (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)

Indonesia memiliki rakyat yang beraneka etnis, agama dan budaya. Hal itu adalah kekayaan Indonesia yang harus dirawat. "Jangan kemudian dihancurkan dan dicacimaki. Beda agama bukan kemudian menjadi busuh. Umat Islam harus saling menghormati keyakinan pemeluk agama lain," katanya.

Kabupaten Malang kata Priyo, adalah daerah yang damai. Jangan dikotori dengan ormas yang memecah belah bangsa Indonesia. "Dari itu, kita aksi mendesak pemerintah untuk segera mengambil keputusan dan membubarkan FPI," tegas Priyo.

Alasannya, Indonesia negara hukum. Apapun persoalan yang ada, harus diselesaikan secara hukum. "Serahkan kepada penegak hukum. Ormas harus menghormati pemeluk agama lain. Harus bersikap toleran. Jangan terus menerus membuat kegaduhan. Ayo bangun Indonesia dengan damai," katanya.

Sementara itu, dalam aksi tersebut, massa aksi meminta ditemui oleh pihak DPRD Kabupaten Malang. Massa aksi ditemui langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Malang, Hari Sasongko.

Pihak DPRD diminta untuk mengirimkan surat tembusan kepada pemerintah pusat terkait beberapa tuntutan dari pihak FPP Kabupaten Malang. Beberapa tuntutannya adalah  Bubarkan FPI, hukum bagi penista agama serta NKRI dan Pancasila hara mati.

"Tuntutan kami itu dikirim langaung ke pemerintah pusat oleh DPRD Kabupaten Malang. Semoga kedepannya Indonesia semakin damai, harmonis, tidak ada lagi saling lapor melapor dan fitnah memfitnah. Rakyat tenang dan negara bisa menyejahterakan rakyatnya," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES