Peristiwa Nasional

Forum Penegak Pancasila di Malang Tolak Habib Rizieq Jadi Imam Besar Islam

Jumat, 13 Januari 2017 - 13:39 | 173.05k
Ratusan massa aksi dari Forum Penegak Pancasila Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menolak Habib Rizieq Sihab menjadi Imam Besar Umat Islam di Indonesia. Aksi digelar di depan Gedung DPRD Kabupaten Malang. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Ratusan massa aksi dari Forum Penegak Pancasila Kabupaten Malang, Jawa Timur yang menolak Habib Rizieq Sihab menjadi Imam Besar Umat Islam di Indonesia. Aksi digelar di depan Gedung DPRD Kabupaten Malang. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Forum Penegak Pancasila (FPP) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggelar aksi menolak Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) jadi Imam Besar Umat Islam di Indonesia. Selain itu, FPP juga mendesak pemerintah agar segera membubarkan FPI.

Massa yang tergabung dalam FPP itu menggelar aksi di depan DPRD Kabupaten Malang, Jumat (13/1/2017) siang. Massa aksi terdiri dari banyak organisasi kepemudaan dan ormas yang ada di Kabupaten Malang, seperti Pemuda Pancasila, GM FKPPI, Jemaah Maiyah, PMII, dan beberapa ormas lain di Kabupaten Malang.

BACA JUGA: GP Ansor Sulbar Tolak Habib Rizieq Jadi Imam Besar Islam

Menurut Ketua FPP Kabupaten Malang, Priyo 'Bogank' Sudibyo, ditemui jelang aksi menyampaikan bahwa Indonesia didirikan dengan modal semangat nasionalisme. Anti terhadap penindasan dan kekerasan. Indonesia cinta atas budaya dan keberagaman. Di hati rakyat Indonesia selalu tertanam Pancasila dan bhinneka tunggal ika.

"NKRI dan Pancasila sudah final. Para ulama dan pejuang Indonesia sudah menyepakatinya menjadi dasar, landasan dan ideologi negara. Indonesia juga sudah mengakui secara hukum atas beberapa agama," katanya.

Umat dari agama yang diakui negara katanya, harus dilindungi oleh negara dan menjadi saudara untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Masing-masing agama punya ajaran dan keyakinan sendiri yang harus dihormati oleh pemeluk agama lainnya. Hal itu semata-mata untuk menjaga kerukunan beragama. Satu sama lainnya tidak saling menjelekkan," tegasnya.

senda-3-Bc3Ryv.jpg

Dalam Islam beber pria yang populer disapa bogank, tidak pernah diajarkan menjelekkan ajaran agama lain. Umat islam dianjurkan untuk terus menggelorakan kedamaian kepada siapapum dan dimanapun. Islam tidak mengajarkan umatnya melakukan tindak kekerasan, terutama dalam melaksanakan dakwah Islam.

Namun keyataan yang ada, ada beberapa pihak atau kelompok yang mencoba memecah belah umat, mencoba merusak persatuan dan kesatuan yang telah lama terbangun dan terjalin.

Dari realitas yang ada, kelompok yang mengaku membela Islam, terlihat merongrong keharmonisan antar umat yang beragama. "Terus membuat kegaduhan dan meresahkan rakyat Indonesia. Ia adalah kelompok yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI)," katanya.

senda-4-bE7CXW.jpg

Bahkan pimpinannya, Habib Rizieq Sihab kata Bogank, dikampanyekan dan meminta untuk dijadikan Imam Besar Umat Islam. Hal itu jelas tidak layak dan bahkan tidak pantas menyandang gelar itu.

Karena selain masih banyak sosok yang lain menyandang itu, sosok Habib Rizieq Shihab sering melontarkan kata-kata yang tidak selayaknya disampaikan sebagai tokoh Islam. "Bahkan tak jarang dia sering melecehkan para kiai dan pejuang bangsa Indonesia, seperti Soekorno, sebagai pendiri bangsa ini," ujarnya.

senda-5-cCe0t.jpg

"Dari itu, kami atas nama Forum Penegak Pancasila Kabupaten Malang, yang terdiri dari banyak organisasi kepemudaan dan ormas yang ada di Kabupaten Malang, menolak tegas Habib Rozieq Sihab diangkat menjadi Imam Besar Umat Islam," tegasnya.

Kedua, melihat realitas yang ada, keberadaan FPI sering meresahkan rakyat. "Dari itu, pemerintah harus membubarkan ormas tersebut. Indonesia jelas mencintai kedamaian. Tidak mencintai kekerasan," katanya.

Selama masih FPI ada, kegaduhan dan meresahkan rakyat terus berlanjut. "Saya minta dan mendesak, FPI wajib dibubarkan. Neraga harus tegas. Karena ideologi Indonesia adalah Pancasila yang menjaga persatuan dan kesatuan untuk rakyatnya," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES