Peristiwa Daerah

Pemerintah Bali Dorong Petani Manfaatkan Jamkrida Bali Mandara

Selasa, 10 Januari 2017 - 15:29 | 36.81k
Wagub Bali Ketut Sudikerta saat menerima audensi dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Pengusaha penggilingan Padi dan Beras Indonesia ( DPD PERPADI ) Provinsi Bali di ruang kerjanya. Selasa (10/1/2017).(Foto IST For Times Indonesia)
Wagub Bali Ketut Sudikerta saat menerima audensi dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Pengusaha penggilingan Padi dan Beras Indonesia ( DPD PERPADI ) Provinsi Bali di ruang kerjanya. Selasa (10/1/2017).(Foto IST For Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Sektor permodalan masih menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi para petani padi. Untuk itu, Wakil Gubenur Bali Ketut Sudikerta meminta para petani memanfaatkan penjaminan kredit daerah yang dikelola oleh PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara  dalam mendapatkan modal.

Hal itu disampaikan Wagub Bali Ketut Sudikerta saat menerima audensi dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Pengusaha penggilingan Padi dan Beras Indonesia ( DPD PERPADI ) Provinsi Bali di ruang kerjanya, Selasa (10/01/2017). 

Lebih jauh  Sudikerta menyampaikan, dengan adanya modal maka para petani diharapkan tidak terburu buru menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak sehingga harga gabah tetap stabil dan tidak meyebabkan kerugian bagi para petani. 

Dengan demikian ke depan sektor pertanian akan menjadi sektor yang menjanjikan selain sektor pariwisata dan akan dapat menarik minat para generasi muda untuk bertani . 

“Sektor pertanian saat ini masih kalah dengan sektor pariwsata, para generasi muda masih lebih tertarik terjun ke dunia pariwisata ketimbang jadi petani. Untuk itu akan difokuskan pada peningkatan sektor pertanian, sehingga kita bisa berdaulat pangan dan pertanian menjandi sektor penting dalam pergerakan perekonomian Bali, “ ucapnya

 Sudikerta menambahkan selain berkenaan dengan sektor permodalan, pertanian juga masih menghadapi beberapa permasalahan lainnya seperti ketersediaan lahan pertanian yang semakin berkurang, penggunaan teknologi yang masih terbatas, sarana prasarana dan infrastuktur yang belum memadai serta pendistribusian dari hasil pertanian khususnya ketika panen raya. 

Untuk itu, Sudikerta meminta Dinas Pertanian melakukan berbagai langkah peningkatkan sektor pertanian  diantaranya dengan menyediakan infrastuktur  seperti perbaikan waduk serta saluran irigasi, penyediaan alat pertanian yang berbasis teknologi.. Tidak hanya itu, hasil hasil riset yang telah dilakukan oleh para peneliti dalam upaya meningkatkan hasil dan kualitas produksi pertanian  juga perlu diterapkan. 

Sudikerta yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunanan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana juga meminta agar disediakan gudang gudang penyimpanan beras. Harapannya ketika panen raya terdapat tempat penyimpanan beras yang memadai sehingga jumlah beras yang ada di pasaran tidak melebihi kebutuhan konsumen,yang dapat menyebabkan anjloknya harga.

Sementara itu Ketua Umum DPD Perpadi Provinsi Bali AA Made Sukawetan menyampaikan dari sekitar 700 tempat penggilingan padi hanya 110 usaha penggilingan yang mendapat bantuan penguatan modal dari Lembaga Usaha Ekonomi pedesaan ( LUEP). 

"Maka untuk ini kami sangat mengapresiasi langkah Wagub dengan melakukan sinergi dengan pihak Jamkrida Bali Mandara guna mendapatkan penguatan modal," ucapnya

Selain itu Ketua DPD Perpadi ini juga menguraikan selain permasalahan permodalan, pihaknya juga meminta agar kegiatan penyuluhan dan pembinaan kepada para petani terus ditingkatkan mengingat masih banyak petani yang belum bisa mengoperasikan alat alat pertanian modern. 

"Kami juga menyampaikan apresiasi terhadap Pemprov Bali yang telah memberikan perhatian kepada sektor pertanian dengan hadirnya program Simantri serta Jamkrida." ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES