TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gelandang mungil nan lincah milik Madura United, Bayu Gatra, enggan berpaling ke klub lain meskipun sejumlah klub besar mengajaknya bergabung.
Bagi Bayu Gatra, Madura United sudah menjadi bagian dari keluarga besar. Kakek dan nenek moyang Bayu berasal dari Pamekasan. Bahkan komunikasi Bayu sehari-hari, baik dengan menejemen ataupun dengan suporter Madura United, tetap menggunakan bahasa Madura.
"Darah saya Madura maka saya menjadi bagian dari kelurga besar Madura," kata Bayu Gatra, Selasa (10/1/2017).
Dengan alasan tersebut, pinangan dari klub besar ditolaknya. Bayu menceritakan, saat berkostum di Persisam Samarinda dulu sempat ingin bertahan dalam waktu lama karena suporter begitu dekat dengannya, namun setelah klub Persisam diakuisisi menjadi Bali United FC, membuat dirinya tidak betah.
"Saya mau shalat saja agak susah karena jarang masjid. Makanya ketika ada tawaran dari Madura United saya langsung setuju bergabung," ungkapnya.
Pria yang akan mengakhiri masa lajangnya pada 17 Januari 2017 ini berharap, di Madura United dirinya bisa menjadi pemain legenda. Hal ini sangat memungkinkan selain berdarah Madura, Bayu Gatra sangat dicintai para suporter Madura.
"Ibu saya sangat mendukung karir saya terus bertahan di Madura United. Mudahan-mudahan saya bisa jadi pemain legenda dengan banyak prestasi yang bisa saya persembahkan untuk Madura," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Ahmad Sukmana |
