Kuliner

Rujak Khas Bali yang Menggugah Selera

Selasa, 10 Januari 2017 - 08:15 | 334.76k
Rujak Khas Bali Yang Menggugah Selera. (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
Rujak Khas Bali Yang Menggugah Selera. (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selain dikenal alamnya yang indah Pulau Bali juga memiliki kuliner khas. Salah satunya rujak Bali, memiliki rasa khas siap memanjakan lidah pelancong yang datang ke Bali. 

Warung Men Runtu yang lokasinya berada di Jalan Sekuta No 32C, Sanur, Denpasar, Bali adalah salah satu warung yang menyediakan aneka rujak khas Bali yang membuat lidah tak berhenti untuk terus menikmatinya.

Ada 15 macam rujak yang tersedia di warung ini, mulai dari rujak kuah pindang, rujak kuah gula Bali dan rujak bulung boni, hingga tipat bulung boni dan masih banyak lainnya. 

Harga rujak pun di warung Men Runtu sangat terjangkau dan bersahabat mulai dari Rp9 ribu sampai Rp10 ribu. 

Gek Sakha pemilik warung Men Rutuh ini menjelaskan bahwa warung ini dibuka mulai tahun 2015 dan menjadi tujuan untuk yang suka menikmati rujak lokal khas Bali. 

"Saya mencari resepnya itu dari hasil tanya-tanya rujak khas Bali dengan sesama teman-teman yang suka pada rujak, dan saya mencoba untuk membuatnya dan ternyata banyak yang suka," ucapnya.

Suasana di dapur warung Men Runtu meracik rujak khas Bali. (Foto Khadafi/Times Indonesia)

Namun dari sekian banyak jenis rujak Bali, yang paling diincar pelancong adalah rujak kuah pindang. Bisa dikatakan rujak ini memang sangat unik dan amat populer bagi warga Bali. 

Rujak dari perpaduan kaldu ikan dan buah segar ini mampu membuat orang-orang tak henti makan. Belum lagi aroma dari terasi bakar dengan tambahan gula dan cabai sungguh terasa menggoda. 

“Kuah pindangnya saya dapat dari langganan dan dia yang membuatnya. Karena kalau bikin kuah pindang itu memerlukan banyak ikan. Saya pernah bikin pakai dua kilo ikan tapi tetap tidak terasa. Jadi saya pesan dari langganan dan rasanya cocok,” imbuh Gek Sakha sambil melayani para pelanggan di meja kasirnya. 

Lebih jauh lagi Kualitas dari kuah pindang yang mampu membuat rujak ini terasa istimewa. 

Bagaimana menghasilkan kuah dari ikan agar tidak terasa amis, tetapi gurih dengan rasa asin yang khas. Rujak kuah pindang bisa digabung dengan berbagai buah. Buah yang favorit seperti mangga muda, bengkuang, kedondong, dan sebagainya.

Hal lain lagi rujak bulung boni atau rujak rumput laut 
yang sangat nikmat apalagi ditambah dengan kuah pindang hingga terlihat fress. 

“Bulung boni kita beli yang segar lalu dicuci sampai bersih. Bumbunya gampang banget. Cuma kelapa, lengkuas, cabai, terasi, jeruk limau, dan kuah pindang," Ujar Gek Sakha. 

Bulung boni bentuknya seperti ranting cemara, bergerigi di bagian luarnya tapi berukuran kecil sepanjang jari tangan. Yang membuat rasa dari rujak bulung boni spesial adalah pemakaian parutan kelapa yang dibakar atau dipanggang. Lalu ditambahkan dengan bahan lainnya dan terakihir disiram dengan kuah pindang. 

Rujak-BaliR62os.jpgSuasana di dapur warung Men Runtu meracik rujak khas Bali. (Foto Khadafi/Times Indonesia)

Aroma wangi dari parutan kelapa, lengkuas, dan jeruk limau siap memanjakan indera penciuman dan membuai lidah bagi yang mencicipinya. Tekstur dari bulung boni ini terasa kenyal-kenyal dan lembut. Rasanya sangat gurih dan pengunjung bisa memesan berapa cabai yang diinginkan.

" Dalam sehari kita bisa mengabiskan hampir 30 kilo gram cabe pedas merah, kalau pelanggan meminta yang pedas lebih dari lima cabe kita akan beri harga yang lebih karena harga cabe sekarang naik." ujarnya

Selain itu warung Men Runtuh ini buka mulai dari jam 12.00 sampai 19.00 Wita. Semenjak di buka dari pantauan Times Indonesia sangat ramai hingga harus antri karena terus berdatangan para pelanggan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES