Wisata

Curug Jlarang, Wisata Alam Terpendam di Purbalingga

Selasa, 10 Januari 2017 - 02:05 | 247.09k
Imam Budi Santoso (tengah) bersama Wahidin (kiri) dan teman-temanya, foto bersama di curug Jlarang, Desa Purbasari (Foto: Edi Sisawnto/Purbalingga TIMES)
Imam Budi Santoso (tengah) bersama Wahidin (kiri) dan teman-temanya, foto bersama di curug Jlarang, Desa Purbasari (Foto: Edi Sisawnto/Purbalingga TIMES)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Curug Jlarang yang berada di  Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga, Jawa Tengah, menyimpan pesona wisata alam yang belum tergali. Cukup sulitnya medan untuk sampai di lokasi, membuat curug Jlarang belum banyak dikenal orang.

Salah satu warga Desa Purbasari, Imam Budi Santoso menceritakan, curug  Jlarang menyimpan sebuah keunikan tersendiri, “Karena airnya tidak langsung terjun kebawah, tapi airnya mengikuti kemiringan batu yang besar, jadi kalau sungainya sedang besar, airnya seperti melompati ujung curug,” kata Imam, Senin (9/1/2017). 

Curug Jlarang dengan suasana yang sejuk dan air terjunnya yang jernih ini, berada di sebelah Timur  Gunung Slamet. Curug Jlarang memiliki ketinggian kurang lebih 10 meter, kedalaman sungai 20 meter, dan luas area kurang lebih 200 meter persegi.

“Karena saat ini air sungai Tuntung Gunung cukup besar, maka airnya terlihat keruh, tapi jika air sungai sedang jernih, air di area curug Jlarang akan terlihat warna hijau dan sangat menarik,” aku Imam, kepada Purbalingga TIMES saat di lokasi Curug Jlarang.

Akses jalan menuju lokasi curug, masih berupa jalan setapak dari tanah dan cukup licin, bahkan harus sering menghindari ranting pohon, dan melewati jembatan gantung yang hanya berpapan bambu seadanya, dan sudah rapuh dimakan usia.

Menyadari akan potensi alam di desanya, Imam yang juga aktif sebagai guru kesenian di desanya dan di SMK Negeri ini, bersama Wahidin dan teman-temanya bertekad untuk membenahi dan mengelola menjadi desa wisata.

“Alhamdulillah, mulai minggu ini kami telah bekerja bakti menebang pohon bambu petung dan wulung, dan sedang dibuat menara tiga tingkat dekat dengan jembatan sungai Tuntung Gunung, insyaallah akan menjadi pintu masuk bagi para pengunjung,” ungkapnya.

Desa Purbasari, sambung Imam, banyak menyimpan potensi wisata alam. Selain ada tiga curug yakni curug Jlarang, curug Sulintang yang tingginya mencapai 50 meter dan curug Rindik, juga ada pemandangan hamparan perkebunan yang cukup indah untuk dinikmati, termasuk kebun kopi dan kapulaga.

"Lalu ada juga wisata sejarah seperti punden yang berundak-undak, kesenian dayakan serta kuliner, seperti cimplung, dan lain-lain. Adapun nama curug Jlarang sendiri diambil dari kata jala arang atau jala ikan yang lubangnya lebar, karena ikan di curug besar-besar” tambahnya.

Untuk bisa ke Curug Jlarang, jika dari pusat Kota Purbalingga, bisa mengambil jalur ke utara atau arah ke Bobotsari – Pemalang. Sampai di pertigaan pasar Kecamatan Karangreja, belok ke kanan menuju Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu. Lalu dari Desa Purbasari jalan kaki arah Tenggara, kurang lebih 30 menit, melalui perkebunan kopi dan kapulaga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES