Peristiwa

Wali Kota Makassar Menjenguk Warga Kampung Bugis Serangan

Minggu, 08 Januari 2017 - 17:55 | 43.24k
Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan Muhammad Ramadhan Pomanto saat mengunjungi warga Kampung Bugis di Desa Serangan, Denpasar. (Foto: M.Khadafi/TIMES Indonesia)
Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan Muhammad Ramadhan Pomanto saat mengunjungi warga Kampung Bugis di Desa Serangan, Denpasar. (Foto: M.Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan Muhammad Ramadhan Pomanto, Sabtu (8/1/2017) mengunjungi warga Kampung Bugis di Desa Serangan, Denpasar, yang kehilangan rumah karena lahan yang mereka tempati dieksekusi Pengadilan Negeri Denpasar, Bali.

Pertemuan yang digelar di dalam komplek kuburan warga kampung Bugis ini dihadiri Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Bali, Zaenal Tayeb serta Bambang dari PMI Provinsi Bali.

Usai pertemuan, Mohammad Ramadhan Pomanto mengatakan bahwa antara informasi dan fakta dilapangan yang ia terima terkait eksekusi rumah dikampung Bugis Serangan sangat berbeda. Ramadhan mengatakan, 4 hari pasca eksekusi, dirinya mendapat pesan singkat bahwa warga kampung Bugis di Serangan Denpasar rumahnya dibongkar oleh masyarakat.

"Saya bisa katakan bahwa kasus ini murni kasus hukum, tidak terkait apapun, ini nanti yang akan saya sampaikan kepada Gubernur, serta masyarakat Makassar," ucapnya

Ramadhan juga mengatakan, kasus seperti ini tidak hanya terjadi di Serangan, tapi bisa terjadi diseluruh wilayah. 

"Memang sangat rumit, apalagi ini persoalan pertanahan. Untuk penyelesaian itu sudah masalah teknis, dan mohon maaf saya tidak masuk keranah itu karena ini bukan wilayah saya, tapi saya yakin pemerintah yang ada disini  bisa menyelesaikan," imbuhnya

Selain melakukan pertemuan, Wali Kota Makassar juga berkeliling dan melihat cagar budaya yang berdiri di antara puluhan rumah yang dibongkar.

"Di sini masyarakatnya luar biasa. Saya tadi sempat berbincang dan dikatakan bahwa kerukunan serta toleransi antar umat beragama di daerah sini sangat bagus," kata Ramadhan sekaligus menambahkan bahwa kondisi ini tidak jauh berbeda dengan di Makassar.

Sementara itu, Zaenal Tayeb mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berusaha menyelesaikan persoalan ini melalui jalur hukum.

"Ya, kita akan tetap berusaha. Tapi sekarang yang utama adalah menenangkan warga agar mereka tidak kembali terpancing emosi. Setelah mereka tenang dan kembali beraktifitas normal, tinggal mencari solusi dan langkah selanjutnya," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES