Peristiwa Daerah

Ribuan Warga NU Ikuti Apel Kesetiaan NU terhadap NKRI

Minggu, 08 Januari 2017 - 00:09 | 42.41k
Warga NU se-Jawa Timur pengarahan dari para ulama dalam Apel Kesetiaan NU terhadap NKRI di tepi pantai Pancer Dorr, Sabtu (8/1/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Warga NU se-Jawa Timur pengarahan dari para ulama dalam Apel Kesetiaan NU terhadap NKRI di tepi pantai Pancer Dorr, Sabtu (8/1/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai daerah di Jawa Timur menggelar Apel Kesetiaan NU terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mulai Sabtu - Minggu (7-8/1/2017) di Pantai Pancer Dorr, Kabupaten Pacitan.

Semua warga NU dari semua perwakilan cabang-cabang mengikuti apel kesetiaan terhadap NKRI, dengan diawali istighotsah dan pengarahan para ulama di tepi pantai Pancer Dorr. 

"Tujuan utama Apel Kesetiaan terhadap NKRI ini adalah untuk meneguhkan komitmen ke-NU-an kita, keagamaan kita, dan komitmen kebangsaan kita," ucap Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) KH Hasan Mutawakkil 'Alallah, Sabtu (7/1/2017). 

Lebih jauh, Ia menyampaikan bahwa kegiatan apel kesetiaan adalah sebagai bentuk penegasan NU sebagai penjaga kedaulatan NKRI. Sebab, menurutnya, pada saat ini ada sekelompok orang yang berusaha merong-rong kedaulatan Republik Indonesia. 

"Dimana pada masa terakhir ini ada gerakan-gerakan agar supaya warga NU tidak percaya kepada ulama pesantren dan kyai NU, mereka juga ada upaya supaya warga NU tidak percaya pada pemimpin Republik Indonesia supaya kendor, hari ini kita tegsskan di Pacitan," ujarnya.

Lebih lanjut, KH Hasan Mutawakkil menyebut, Apel Kesetiaan sebagai wujud dan bukti bahwa NU berada di tengah-tengah berbagai kekuatan untuk menegakkan nasionalisme.

"Saya minta warga nu tidak terbawa arus, liberalisasi  kapitalidasi dan euforia yang radikal keras dan sempit dalam mengartikan agama. Kita berada di tengah-tengah liberasi, kapitalisasi, sekularisme, dan terorisme. Saya tegaskan kepada warga NU agar supaya tidak terseret dalam euforia yang radikal dan keras yang tidak sesuai dengan prinsip kemasyarakatan," katanya menegaskan. 

Menjaga kedaulatan NKRI, NU sebagai ormas Islam ala thoriqah Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah, meyakini nasionalisme itu ajaran sekaligus warisan para ulama NU.

"Seperti konsep trikora Presiden pertama yang sangat jitu, Trikora, kita harus mandiri berdaulat, dan berkepribadian," tutur KH Hasan Mutawakkil. 

Lebih jauh, KH Hasan Mutawakkil menegaskan, warga NU akan berada di garda depan untuk menjaga kedaulatan NKRI.

"Siapapun yang menganggu kedaulatan Indonesia akan berhadapan dengan seluruh warna Indonesia termasuk kita NU," ucap KH Hasan Mutawakil. 

KH Hasan Mutawakil juga menyampaikan dukungannya ke TNI dan Polri. "Kita mendukung TNI dan Polri terhadap penganggu Indonesia, terorisme, yang akan mengacak-acak keutuhan RI," katanya menambahkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES