Kapolda Bali yang Baru Akan Jaga Bali dari Kejahatan Transnasional

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Kapolda Bali yang baru, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose disambut meriah di Mapolda Bali, Kamis (05/12/2017).

Tarian Pendet ditampilkan oleh siswi-siswi SMK 5 Denpasar meyambut Kapolda baru yang jago dalam Ilmu Teknologi (IT) dan terorisme ini. 

Acara penyambutan ini dihadiri oleh Wakapolda Bali Brigjen Pol Nyoman Suryastra. 

Acara seremoni adat Bali dilakukan, Golose diterima dengan pemberian Kitab Suci oleh rohaniawan Hindu Bali. Lalu Golose diarak menuju lobi umum Mapolda Bali dan diterima oleh mantan Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto.

Golose menjelaskan bahwa penyambutan dengan tradisi dan adat di Bali itu sungguh luar biasa.

 "Pendekatan budaya itu amat bagus. Ini juga yang dicanangkan oleh Polri di samping penegakan hukum dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.

Bali katanya, sebagai destinasi pariwisata dunia didukung dengan kebudayaan yang sangat bagus. Bali yang sering menggelar berbagai event internasional memiliki kearifan lokal yang luar biasa.

"Bali sebagai destinasi pariwisata tentu saja harus memperlihatkan budaya yang menarik," paparnya.  

Menurut Golose, untuk Bali potensi trans-national crime sangat tinggi. Ada 8 jenis trans-national crime yang akan menjadi perhatiannya. 

Beberapa diantaranya adalah narkotika, terorisme, kejahatan ekonomi, perdagangan manusia dan pencucucian uang dan cyber crime. 

"Sebagai Kapolda baru saya akan melanjutkan program-program lama baik yang sudah dilakukan oleh para Kapolda yang lama maupun oleh Polri secara keseluruhan," jelasnya.

Namun katanya dengan latar belakang saya di bidang Trans-National Crime maka saya akan melaksanakan sistem desentralisasi penanganan trans-nasional crime dengan melibatkan semua unsur yang ada.

Golose juga berjanji akan menggunakan seluruh kemampuan dan keahliannya untuk menjaga Bali dari seluruh kejahatan trans nasional tersebut.

Dan kejahatan narkoba menjadi prioritas pertama karena sangat rentan di Bali di banding dengan kejahatan trans nasional lainnya 

"Untuk itu kami akan membentuk semacam task force dengan melibatkan semua kesatuan yang ada serta seluruh stakeholder yang ada di Bali. Sementara untuk kejahatan lainnya tetap menjadi perhatian namun prioritas adalah kejahatan narkotika," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement