Peristiwa Nasional Republik Netizen

PBNU Dukung Langkah Pemerintah Bungkam Media Radikal

Kamis, 05 Januari 2017 - 18:07 | 43.89k
Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Foto: seputarnu)
Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Foto: seputarnu)
FOKUS

Republik Netizen

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Polri, tidak ragu menindak tegas media radikal.

Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf bahkan mengatakan Indonesia sebenarnya agak telat dalam menegakkan hukum terkait media-media radikal, sehingga mereka leluasa menyebarkan pengaruhnya ke masyarakat.

"Dari dulu sampai sekarang kita masih mau tawar menawar dengan mereka yang jelas-jelas mempunyai iktikad jelek dan melawan hukum dengan menyebarkan kebencian dan kekerasan baik dalam tulisan, gambar, maupun video," tegasnya.

Ia juga membantah rumor yang menyebut Kemenkominfo khusus menarget situs-situs Islam. Menurutnya, hal itu salah besar karena langkah pemblokiran itu konteksnya bukan agama, tapi tentang pelanggaran dan ujaran kebencian.

"Ini bukan soal Islam atau tidak Islam, tapi ini soal melanggar hukum atau tidak, melawan konstitusi atau tidak. Islam kalau melawan hukum, ya, harus ditindak, apa pun alasannya. Begitu juga bukan Islam, kalau melanggar harus ditindak tegas," ucapnya.

Khusus untuk PBNU, ia menyatakan jika NU diminta atau tidak, sudah aktif memberi laporan ke Kemenkominfo dan kepolisian tentang situs-situs berbahaya tersebut.  Selama ini NU juga berupaya menenangkan warga agar tidak terpengaruh ujaran kebencian tersebut.

"Akibatnya NU selalu jadi sasaran serangan propaganda kebencian itu," terangnya.

Ia juga meyakini, saat dinamika politik di Indonesia sedang hangat seperti saat ini, banyak situs yang sengaja digunakan pihak tertentu sebagai wahana propaganda dengan menghalalkan segala cara, termasuk memproduksi informasi palsu (hoax).

"Mereka layaknya mesin propaganda yang canggih dengan sumber daya yang kuat. Sudah banyak akibat tidak baik yang dihasilkan propaganda hoax dan kekerasan ini. Makanya NU terus mengembangkan gerakan menolak hoax dari latar belakang dan kepentingan apa pun," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : KBAswaja

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES