Soal Proyek Monorel, Pemkot Malang Tunggu Investor Tiongkok

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kota Malang berencana membangun landasan monorel sebagai salah satu alternatif pengurai kemacetan. Namun meski Detail Engineering Design (DED) sudah disusun, proyek itu masih menanti kelanjutan pihak investor.

"DED-nya memang sudah dibuat. Kami hanya tinggal menunggu tindak lanjut dari investor asal Tiongkok. Pada tahap pertama investor kemungkinan hanya membangun sekitar lima kilometer dulu," ujar Wali Kota Malang, Moch Anton.

Menurutnya, setelah proyek ini, pengembangan rencananya akan dilanjutkan sampai Kampus II Institut Teknologi Nasional (ITN) di Tasikmadu, Kota Malang.  "Ada sinyal baik juga dari akademisi dan sebelum tol Malang-Pandaan terwujud, sudah ada pemecahan kemacetan dalam kota," sambungnya.

Meski sudah ada DED, pemkot juga belum bisa memastikan waktu pembangunan monorel yang rencananya dibangun sepanjang 7 kilometer, mulai dari Stasiun Kota Malang sampai Jalan Veteran.

Selain monorel, Anton juga mengaku mendapat tawaran investor untuk membangun tol dalam kota guna mengatasi kemacetan. 

Namun, tawaran itu dianggap tak memungkinkan jika dibanding pembangunan monorel. Selain butuh lahan luas, pembangunan tol dalam kota berpotensi memunculkan suasana kumuh dan merusak pemandangan kota. 

Untuk program jangka pendek pengurai kemacetan di tengah kota, pemkot berencana melakukan pembenahan dan peningkatan infrastruktur jalan maupun jembatan.

"Kami berdoa agar kemacetan di kota ini segera terselesaikan. Kondisi ini juga menjadi pekerjaan rumah. Kami juga sudah sarankan Dinas PUPR untuk mencari celah mengatur masalah kemacetan ini," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement