TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lesunya perekonomian dunia tidak mengurangi optimisme pemerintah dalam menciptakan peluang peningkatan eskpor. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan, pemerintah tidak menginginkan hanya turut dalam arus tanpa ada upaya perbaikan.
"Presiden menekankan kepada kami agar mencari terobosan-terobosan baru di tengah kelesuan," ujar Enggartiasto, Rabu (4/1/2016) di Jakarta.
Pemerintah akan melakukan sejumlah upaya agar perekonomian tetap tumbuh. Pertama, dengan membuka pasar-pasar baru. Beberapa negara menjadi target untuk kerjasama perdagangan, antara lain India, Pakistan, Srilanka, Rusia, dan negara-negara Amerika Latin.
Untuk menembus pasar baru tersebut, Kemendag meminta masukan dari kalangan pengusaha agar tepat sasaran, serta produk yang diperdagangkan sesuai kebutuhan.
Upaya kedua, mempertahankan pasar tradisional yang sudah dibangun selama ini, seperti dengan Eropa, Amerika Serikat, China, dan Jepang. Berikutnya, memanfaatkan jumlah penduduk sebagai peluang pasar dalam negeri.
Menurut Mendag, upaya-upaya tersebut tidak dapat dilakukan secara instan di tengah tren proteksionisme yang cenderung (trend) dilakukan oleh negara-negara di dunia.
Pada 2016, pemerintah memproyeksikan kinerja ekspor non migas akan mencapai US$ 129 miliar. Pemerintah optimis, dengan berbagai langkah yang sudah dipersiapkan, pertumbuhan ekspor non migas, setidaknya dapat mencapai 5,6 persen pada 2017. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Sholihin Nur |
