Gaya Hidup

Tahun Sudah Berganti, Ayo Move On

Rabu, 04 Januari 2017 - 05:01 | 56.61k
ILUSTRASI: Semangat kerja. (Foto: Senda Hardika,model diperagakan Cindy RED Model/TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Semangat kerja. (Foto: Senda Hardika,model diperagakan Cindy RED Model/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tahun sudah berganti, dan ini waktunya untuk menyambut berbagai hal baru, termasuk pasangan. Tapi apakah hati Anda sudah bisa move on?

Menurut psikolog klinis Pingkan Rumondor, move on adalah akhir dari proses di mana seorang individu sudah menerima hubungannya sudah berakhir. 

Ketika itu terjadi, Anda sudah siap menghadapi pengalaman baru dengan orang lain. Perasaan romantis yang pernah terjalin tentu sudah berkurang atau menghilang, begitu pula dengan kesedihan yang menerpa saat baru putus cinta. 

Dosen jurusan Psikologi di Universitas Bina Nusantara itu menegaskan pentingnya move onpada orang yang baru berpisah dengan mantan kekasih.

Saat sudah menerima kenyataan, orang bisa belajar dari pengalaman, memahami prioritasnya dalam hidup, dan lebih menghargai kehidupan. Ia juga akan membuat rencana baru, lebih memahami spiritualitas serta memiliki hubungan baru yang lebih dekat juga mendalam. 

Penulis buku  "Bukan Move On Biasa: Bikin Langkahmu Lebih Bermakna?" itu berbagi tips jangka pendek untuk move on:

1. Sah saja bila ingin bermuram durja. Justru Pingkan menyarankan untuk menyediakan waktu bersedih dan menerima hal pahit itu sebagai bagian dari hidup.

2. Ceritakan kepedihan pada teman atau keluarga yang dipercaya, bisa juga ke pakar seperti psikolog.

3. Jangan lupa menyayangi diri sendiri (self care). Putus cinta tidak boleh membuat Anda lupa makan, mandi, tidur atau olahraga. Lakukan hal-hal yang menenangkan hati, baik itu kegiatan individual maupun bersama teman-teman.

4. Waspada terhadap pikiran negatif yang tidak rasional. Kenali, kemudian bantah pikiran seperti itu.

5. Tarik pelajaran dari peristiwa buruk yang terjadi, misalnya bayangkan jika kejadian tersebut terjadi pada teman, apa yang akan Anda katakan padanya?

6. Lihat hidup dalam skala yang lebih besar. Hidup tidak hanya berisi percintaan, masih ada cita-cita, akademis, pekerjaan, masa depan, keluarga dan sahabat yang peduli pada kita.

7. Belajar bersyukur. Cobalah mensyukuri satu hal tiap hari, kemudian jadikan kebiasaan. Bersyukur dapat membuat perasaan menjadi lebih baik dan lebih terdorong untuk maju dari keterpurukan.

8. Putuskan kontak dengan mantan. Buat kebiasan baru pada waktu-waktu tertentu yang biasanya diisi dengan aktivitas bersama pacar. Misalnya, kebiasaan menelepon pacar sebelum tidur diganti dengan membaca buku. Jangan lupa berdoa untuk menenangkan diri.

Psikolog klinis ini juga menegaskan pentingnya mengevaluasi hubungan yang telah kandas.

Dimulai dari mengenali apa yang membuat Anda tertarik pada si dia, alasan yang mendorong Anda menjalin kasih dengannya, juga sisi positif dan negatif si mantan. Evaluasi juga kondisi kehidupan Anda saat itu, misalnya usia. Kemudian bagaimana cara Anda menangani konflik dengan pasangan, siapa yang memutuskan hubungan dan alasan putus.

Dari situ, Anda bisa semakin mengenali diri sendiri, mengetahui seperti apa preferensi dalam memilih pasangan hingga kemampuan menangani konflik. Informasi tersebut bermanfaat untuk mencari pasangan selanjutnya, serta jadi catatan untuk diri sendiri mengenai kemampuan apa yang harus ditingkatkan saat menjalin hubungan baru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES