Peristiwa Daerah

STPP Malang Ajak Masyarakat Cerdas Bertani

Minggu, 01 Januari 2017 - 13:02 | 35.08k
Ketua Gapoktan Sri Rejeki, H. Untung ( tiga dari kiri ) menunjukan kebun jeruk kepada Ketua STPP Malang Dr. Ir. Siti Munifah dan peserta Studi Lapang di Kab.Lumajang, Minggu (01/01/2017) (Foto: Ikuk HK/ TIMES Indonesia)
Ketua Gapoktan Sri Rejeki, H. Untung ( tiga dari kiri ) menunjukan kebun jeruk kepada Ketua STPP Malang Dr. Ir. Siti Munifah dan peserta Studi Lapang di Kab.Lumajang, Minggu (01/01/2017) (Foto: Ikuk HK/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Hari terakhir Study Lapang Petugas Instalasi STPP Malang berkunjung ke kebun jeruk di Desa Tempelor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Minggu (1/1/2017).

Sebanyak 12 peserta studi lapang, didampingi langsung oleh ketua STPP Malang, Dr. Ir. Siti Munifah MSi, melakukan sesi tanya jawab pertanian kepada petani jeruk. Tanya jawab terkait dengan analisa tanah, cara penanaman, masa panen, hingga paska panen.

Gapoktan-b4aUnO.jpg

"STPP Malang sebagai produsen tenaga ahli bidang penyuluh pertanian, harus proaktif turun ke masyarakat untuk memberikan arahan, bimbingan dan contoh dari aplikasi ilmu yang didapatnya di kampus kepada para petani." tegas Munifah.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Sri Rejeki, H. Untung sangat mengapresiasi kunjungan tim instalasi STPP Malang, karena dapat bertukar pikiran tentang pertanian dan perkebunan. Kombinasi cara bertani atau berkebun konvensional dipadu padankan dengan pengetahuan teknologi pertanian dinilai akan membawa hasil yang maksimal.

Gapoktan-CabQKd.jpg

" Para petani sudah waktunya harus memiliki wawasan luas, tidak hanya asal tanam, tapi harus memiliki pemahaman ilmiah," ujar Untung.

Selain itu, Untung juga menegaskan bahwa pengetahuan perlakuan buah paska panen juga penting, termasuk analisa pemasaran. Karena banyak kasus terjadi bukan petani gagal panen tapi karena analisa pasar yang buruk juga akan membawa dampak kerugian, karena rendahnya harga jual hasil panen.

Gapoktan-DZvADi.jpg

Lebih lanjut Untung juga menyarankan untuk memaksimalkan kondisi lahan, termasuk bagaimana teknik menanam secara tumpang sari.  Sehingga selain petani akan memperoleh keuntungan dari tanaman pokok, tetapi juga dari tanaman sekunder yang bernilai ekonomi tinggi.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES