Peristiwa Daerah

Kunjungi Puslitkoka, STPP Malang Siap Optimalkan Siklus Agribisnis

Sabtu, 31 Desember 2016 - 18:10 | 41.56k
Pasa peserta studi lapang STPP Malang sedang melihat berbagai sedang melihat berbagai mesin-mesin pengolah kopi dan kakao yang diproduksi Puslitkoka Jember, Sabtu (31/12/2016). (Foto: Aminatus/TIMES Indonesia)
Pasa peserta studi lapang STPP Malang sedang melihat berbagai sedang melihat berbagai mesin-mesin pengolah kopi dan kakao yang diproduksi Puslitkoka Jember, Sabtu (31/12/2016). (Foto: Aminatus/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap budi daya serta pengolahan kopi dan kakao, beberapa perwakilan dari Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang mengadakan studi lapang ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kegiatan tersebut dimulai dengan mengunjungi bengkel produksi alat - alat pengolahan kopi dan kakao, hingga proses pengolahan kopi dan kakao  yang terletak di Kebun Percontohan milik Puslitkoka yang terletak di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember. 

BACA JUGA: STPP Malang Mantapkan Pengetahuan Tanam Kopi dan Kakao

Para peserta yang merupakan petugas instalasi pertanian yang bekerja di STPP Malang, mendapat penjelasan dari petugas Puslitkoka Jember tentang proses pengolahan biji kopi dan kakao hingga menjadi berbagai macam jenis makanan dan minuman yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

stpp-malang1aminatusAVvmu.jpg

Peserta terlihat antusias melihat bagaimana cara pengolahan kopi dan kakao ini. Salah satu peserta, Mian mengatakan, ia senang bisa berkunjung ke pusat kopi dan kakao karena menambah pengetahuan serta mendapat inspirasi untuk lebih kreatif mengolah kopi dan kakao, "Saya berterimakasih sudah diajak kesini," ujarnya. 

Dr. Ir. Siti Munifah M. Si, Ketua STPP Malang mengatakan bahwa STPP Malang harus merencanakan program mengolah kopi dan kakao menjadi barang jadi agar siklus agribisnis juga dapat berjalan. "Saat ini kami memang masih mengembangkan on farm tapi program mengolah kopi dan kakao ini harus direncanakan," katanya. 

Menurut Munifah, petugas Instalasi pertanian yang bekerja langsung di lapangan perlu wawasan terkait bagaimana cara merawat tanaman dengan baik, karenanya Munifah berharap bahwa kunjungan kali ini bisa memberikan bekal bagi petugas untuk bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk diaplikasi di kampus.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES