Peristiwa Daerah

Perlawanan Terhadap Kriminalisasi Aktivis, Ribuan Massa Datangi Polda Bali

Rabu, 28 Desember 2016 - 15:39 | 212.28k
Ratusan Pasubayan Desa Adat atau Pakraman Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan ForBALI menuju Polda Bali.(28/12/2016).(Foto Khadafi/Times Indonesia)
Ratusan Pasubayan Desa Adat atau Pakraman Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan ForBALI menuju Polda Bali.(28/12/2016).(Foto Khadafi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Ratusan massa dari Pasubayan Desa Adat/ Pakraman Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan ForBALI memadati Banjar Lebah, Desa Adat Sumerta di Jalan Kecubung, Rabu (28/12/ 2016)

Mereka berkumpul untuk bersolidaritas sekaligus simbol perlawanan terhadap kriminalisasi aktivis tolak reklamasi Teluk Benoa. 

Dibawah guyuran  hujan, massa yang berkumpul di Banjar Lebah kemudian melakukan longmarch kurang lebih 2 kilometer menuju ke Polda Bali dengan diiringi gong baleganjur dan kul-kul (kentongan). 

Kedatangan Pasubayan Desa Adat atau Pakraman Bali ini untuk Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan ForBALI di Polda Bali sekitar pukul 13.30 WITA untuk mengawal Proses pemeriksaan  terhadap I Made Johnantara alias De John. 

Selain diantarkan oleh massa, De John juga didampingi oleh Para Bandesa Adat dari Pasubayan Desa Adat atau Pakraman Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan juga tim hukum yang dipimpin langsung oleh Koordinator Divisi Hukum ForBALI, I Made Ariel Suardana, SH., MH.
 
"Kami datang guna memenuhi pemanggilan dari pihak Polda Bali dalam rangka pemeriksaan terhadap I Made Johnantara alias De John. Ini kriminalisasi dengan menggunakan tuduhan merendahkan bendera Negara" kata Koordinator Divisi Hukum ForBALI, I Made Ariel Suardana, SH., MH.
 
Perwakilan Pasubayan Desa Adat/Pakraman Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa yang hadir yakni Bandesa Pakraman Ketewel, I Wayan Loci, sebelum berangkat menuju Mapolda Bali menegaskan jika Pasubayan berkomitmen untuk melindungi  masyarakat yang menolak reklamasi dari upaya-upaya pembungkaman terhadap suara penolakan reklamasi Teluk Benoa.

 "Kami Pasubayan Desa Adat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa bersama krama adat dan ForBALI datang untuk mengawal kasus ini sampai warga adat dibebaskan dan tak ada lagi upaya kriminalisasi dan pembungkaman terhadap gerakan rakyat yang menolak reklamasi Teluk Benoa" ucapnya.

Sampai saat ini, massa yang tidak bisa mendampingi sampai di dalam ruangan memilih bertahan di depan Mapolda Bali dan terus menyerukan dukungan untuk menghentikan kriminalisasi terhadap para aktivis ForBALI. 

Massa yang menunggu dan bertahan di pintu gerbang Polda Bali terus menerus meneriakkan yel-yel penolakan reklamasi teluk benoa dan desakan penghentian kriminalisasi aktivis ForBALI, diiringi dengan Gong Baleganjur dan membunyikan kentongan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES