Peristiwa Daerah

Satu Hati Banyuwangi Gelar Diskusi Ketahanan Maritim

Selasa, 27 Desember 2016 - 09:31 | 40.28k
Suasana diskusi kemaritiman yang digelar Satu Hati, di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Senin (26/12/2016) malam.(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)
Suasana diskusi kemaritiman yang digelar Satu Hati, di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Senin (26/12/2016) malam.(Foto : Romi S/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Gerakan Satu Hati Banyuwangi bersama Gerakan Satu Nama yang berpusat di Yogyakarta mengelar diskusi ketahanan maritim. Dalam diskusi dengan narasumber Afif Toha, dari Gerakan Satu Nama, mencoba membangkitan pemikiran ketahanan maritim untuk Indonesia yang memiliki luas perairan mencapai 75 persen.

"Negara kita negara maritim, kenapa ketahanan maritim di Indonesia masih belum seperti negara lainnya. Semisal, Negara Singapura yang memiliki banyak peralatan tempur canggih untuk mengamankan wilayah teretorialnya," kata Afif Toha, dalam diskusi di rumah Ketua Satu Hati, Husen, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Senin (26/12/2016) malam.

Afif yang membidangi masalah Geo Politik di Gerakan Satu Nama, juga menganggap bahwa isu ketahanan dan strategi maritim hanya menjadi konsumsi sebagian kelompok, dan kurang bisa didiskusikan pada tingkatan perguruan tinggi ataupun sekolah kemaritiman.

"Contoh, kalau memang nelayan bisa memahami teretorial wilayah, dan diberi pemahaman soal strategi kemaritiman, pasti bisa membantu dalam pengawasan wilayah perairan kita," paparnya.

Dalam diskusi yang diikuti aktivis mahasiswa, nelayan dan ormas, selain membahas isu Internasional, Nasional seperti Ekonomi Global dan Perdagangan Bebas Asia (MEA) juga membahas isu lokal.

Isu lokal yang diangkat seperti nelayan yang sering mencari ikan hingga hampir perbatasan Negara Australia, namun kurang pemahaman tentang batas wilayah laut.  Afif bercerita mengenai peristiwa penangkapan nelayan Indonesia yang tertangkap di perairannya sendiri.

"Nelayan Muncar pernah melaut hingga ke Pulau Pasir, namun di tangkap keamanan Astralia, karena dianggap mencuri ikan di sana, kan lucu. Karena itu, Pemerntah Indonesia harus menyadari bahwa Indonesia negara maritim dan harus perkuat sektor keamanan laut," kata Afif.

Sementara itu, Ketua Satu Hati, Husen mengapresias Satu Nama yang telah membangkitkan semangat kemaritiman melalui pemahaman baru tentang Geo Politik, terutama dibidang maritim.

"Kami berharap kami terus mendapat pemahaman baru dengan semangat baru melalui diskusi kecil, dengan membahas satu masalah kebangsaan," paparnya.

Husen berharap semua pihak bisa ikut serta dalam diskusi kebangsaan, tanpa harus memandang latar belakang organisasi, agama dan ras untuk membangun Indonesia dari Banyuwangi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES