Indonesia Positif

Posko SIGAB Gempa Aceh di "Zona Merah"

Kamis, 22 Desember 2016 - 02:25 | 61.02k
Posko Sigab Aceh (Foto: ajp. TIMES Indonesia)
Posko Sigab Aceh (Foto: ajp. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, ACEH – Masih terekam jelas peristiwa memilukan bagi warga Pidie Jaya, Aceh 7 Desember lalu. Gempa 6,5 SR  itu meluluhlantakan sebagian rumah warga, bahkan hingga rata dengan tanah.

Tercatat, 100 lebih korban meninggal dunia dan ratusan warga terpaksa mengungsi. Sedang, sebagian lainnya memilih bertahan dengan tenda seadanya di depan rumah mereka.

Pidie Jaya dikenal dengan daerah rentan bencana. Teringat 2004 silam, sebagian besar wilayah Aceh dihantam tsunami. Hingga saat ini pun, trauma masih menyelimuti warga Aceh. Tal ayal, sedikit bumi bergoncang, warga langsung berhamburan keluar rumah dan menyelamatkan diri.

Namun, nahas sebagian warga masih tertidur, karena gempa terjadi sebelum shubuh. Sebagian warga yang terbangun langsung menyelamatkan diri, ke tempat yang lebih aman.

Sedang yang lainnya, harus mengalami tertimbun, tertimpa ataupun terhimpit dinding-dinding. Mereka yang selamat, tak sedikit yang mengalami memar, lecet, patah tulang hingga luka berat.

Tim Santri Siaga Bencana (SIGAB) langsung bertolak dari Bandara Soekarno Hatta ke Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, esok shubuh (8/12/2016). Di sana, tim SIGAB  disambut beberapa relawan PPPA yang berangkat dari daerah Takengon, Aceh Tengah.

Tiba di Pidie Jaya, tim SIGAB segera melakukan survey lapangan. Dua hari pasca gempa, bantuan mulai berdatangan dan menumpuk di pusat kota. Karena, mayoritas bantuan diserahkan ke posko-posko yang terlihat di dekat jalan utama.

Namun, posko yang berada di kampung-kampung diminta mengambil bantuan di posko utama, tepat di pusat kota. Sedangkan, sebagian posko di pelosok memilih untuk menunggu para dermawan menyambangi.

Oleh karena itu, tim SIGAB memutuskan mencari lokasi yang belum tersentuh bantuan. Pencarian ini membutuhkan waktu dan nyali.

Menyisir perbukitan yang tidak tentu arah, sedikitnya informasi maupun petunjuk dari warga, dan keberanian serta keputusan tepat. Mengingat, medan yang dilalui tidaklah mudah karena harus melewati perbukitan yang cukup sulit.

Hingga tibalah tim SIGAB di ujung bukit Abah Lueng, Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh. Nampak, tidak ada sekotak bantuan pun di lokasi ini. Padahal, sebanyak 150 KK berdiam di daerah ini dan terdampak pula gempa.

Tak terhitung rumah warga yang hancur dan lainnya retak ringan hingga parah. Mayoritas warga pun memilih bermalam di tenda seadanya di depan rumah mereka.

Lokasi Abah Lueng berada di ujung bukit, tak ayal jika bantuan tidak sampai di daerah ini. Dan, bantuan lebih banyak diserahkan di posko Jiem-Jiem, sebuah desa sebelum Abah Lueng. Lokasi Jiem-Jiem lebih familiar mengingat, lokasi tersebut merupakan pos Kompi Senapan B milik TNI AD.

Selama tim berada di sana, tak sedikit yang bertanya tentang keberadaan posko SIGAB PPPA Daarul Qur'an di Abah Lueng. Dari warga sekitar Pidie, mitra Daarul Qur'an maupun NGO lainnya. Terkait soal "nekad" tim SIGAB mendirikan posko yang jauh dari kota, sekitar 25 KM dari pusat kota. Ditambah, lokasi ini adalah "Zona Merah" di masa-masa konflik silam.

Abah Lueng dikelilingi perbukitan dan sungai besar. Menurut cerita warga, Abah Lueng merupakan saksi hidup konflik yang mengerikan. Menjadi lokasi perebutan anatar TNI dan kombatan GAM, baku tembak pun berjatuhan.

Bahkan, warga di sana sangat akrab dengan Panglima GAM, Teungku Abdullah Syafiie. Selain itu, ia seringkali menginap di Meunasah, tempat yang saat ini menjadi posko SIGAB.

Terima kasih kepada seluruh donatur PPPA Daarul Quran dan masyarakat Indonesia yang telah memberikan kepeduliaanny untuk warga Pidie Jaya. Melalui SIGAB, kepedulian itu dapat berlangsung melalui Dapur Umum untuk mensuplai logistik warga, tenda, pakaian, posko media, trauma healing bersama MoQu.

InsyaAllah, kedepannya akan berlanjut pada program jangka panjang Kampung Quran dan Rumah Tahfidz.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES