Peristiwa Daerah

Petani di Bojonegoro Masih Enggan Tanam Padi

Minggu, 18 Desember 2016 - 23:16 | 36.04k
ILUSTRASI, menanam padi (Foto: Dok.TIMES Indonesia)
ILUSTRASI, menanam padi (Foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – Takut adanya banjir susulan, petani di sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang sawahnya di daerah genangan banjir luapan Bengawan Solo, tidak menanam padi lagi.

Akibat banjir luapan sungai bengawan solo awal desber lali, tidak ada sawah yang selamat. 

Seorang petani di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro Solekhan, Minggu, mencontohkan tanaman padinya seluas 1 hektare yang sudah mulai berbuah rusak sehingga gagal panen.

Hal serupa juga dialami petani lainnya yang masih sedesa dengannya Jarwo yang juga tanaman padinya seluas 1 hektare rusak terendam air banjir. 

Sebagian besar petani tak menanam padi sebab mereka tak masuk asuransi usaha tanam padi (AUTP).

"Para petani sebenarnya akan mengasuransikan tanaman padinya, tetapi ketika itu sudah tutup. Kemungkinan pihak bank menutup pendaftaran AUTP karena tahu banjir Bengawan Solo segera datang," jelas Jarwo dibenarkan Solekhan. 

Di Kecamatan Baureno kata Kepala Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Ahmad Djupari, masih ada petani yang mau menanam padi.

"Tapi sebagian petani di Kecamatan Baureno ada yang mengasuransikan tanaman padinya," kata dia.

Djupari mengaku tidak hafal luas tanaman padi di Kecamatan Baureno, yang terdaftar masuk AUTP.

Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Bojonegoro menyebutkan luas tanaman padi di 16 desa di Kecamatan Kanor, luasnya mencapai 1.990 hektare dan di 14 desa di Kecamatan Baureno, mencapai 1.507 hektare. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES