Indonesia Positif

Takbir di Kukuk Sumpung

Sabtu, 10 Desember 2016 - 06:35 | 65.70k
Kebersamaan warga Kukuk Sumpung. (Foto: AJP TIMES Indonesia)
Kebersamaan warga Kukuk Sumpung. (Foto: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BOGOR – Berton-ton pasir dibawa ke balik Gunung Kucubung, tepatnya di Kampung Kukuk Sumpung, Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Tidak jauh dari ibu kota negara ini, sekiranya hanya berjarak 3-4 jam. 

Dengan beberapa motor seadanya dan mulai berkarat di sana-sini. Pasir-pasir itu dibawa perlahan, menyusuri jalan setapak yang lebarnya kurang dari 1 meter dan jurang sedalam 10 meter. Berharap, rantai, jari-jari, velg dan shock beaker mampu bertahan hingga tiba di kampung. 

Tak jarang, harus berhenti beberapa saat untuk memastika pasir-pasir dalam karung itu tidak miring atau hendak jatuh. Tak tahu apa yang akan terjadi jika, salah satu dari beberapa karung pasir itu terjatuh. Begitu halnya dengan beberapa motor lainnya di belakang. 

Jalan berlubang, berbatu, berkelok-kelok dan menanjak tajam harus dilalui untuk membawa bahan material itu. Pertaruhan nyawa seakan tak menjad beban para pemuda yang membawa material itu. Hanya terpikrikan, bagaimana material ini sampai di kampung, karena tengah di tunggu ratusan warga di sana. 

Harapan memiliki jalan yang laik sudah di depan mata. Membanyangkan, anak-anak bersekolah berjalan dengan aman, para ayah yang membawa hasil kebon tanpa khawatir dan para ibu yang tak cemas lagi jika membutuhkan medis.

Ya, atas izin Allah Ta'ala, jalan setapak yang laik tengah dibangun di sana. InsyaAllah, jalan setapak itu akan terbentang sepanjang 2 kilometer. "Alhamdulillah, saat ini sudah 778 meter jalan yang terbangun. Sekarang, kami tengah beristirahat, sebelum melanjutkan kembali dalam waktu dekat," ujar Ketua RT 06/02, Acan. 

Mengingat, seluruh jalan ini dibangun atas gotong royong warga setempat. Baik para ayah, pemuda bahkan para ibu yang turut membantu menyiapkan santapan. Tak jarang, anak-anak yang turut membantu memindahkan batu atau pun membersihkan jalan, usai pulang sekolah. 

Nampak, senyuman bahagia menghiasi wajah mereka. Lelah dan keringat yang mengalir, seakan terhenti dan menghilang. Hari ke hari, warga menantikan jalan itu segera kering dan bisa dilalui. Memeriksa apakah sudah kering ataupun adakah yang retak.

Hingga tiba beberapa waktu lalu, jalan sudah kokoh berada di atas tanah. Tak lagi terlihat cokelatnya tanah yang biasa mereka lihat. Tak lagi ada genangan air yang menggetirkan ataupun tak ada lagi bebatuan yang menghalangi. 

Tidak sedikit anak-anak berlarian, ada pula yang menaiki sepeda, penasaran berjalan di atasnya. "Yeah... kadieu.. kadieu...." teriak anak-anak mengajak kawan sebayanya. Pun, para ibu dan ayah turun merasakan jalan setapak itu. Syukur Alhamdulillah, bertubi-tubi terucap dalam benak warga. 

"Alhamdulillah, tak menyangka bisa melihat jalan ini di kampung saya. Bertahun-tahun mengajukan bantuan, berkali-kali dibohongi dan tak terhitung lagi kecemasan kami. Sekarang, InsyaAllah itu semua tidak akan ada lagi," ucapnya semangat dengan mata yang tak mampu lagi menahan kebahagiaan, kepada PPPA Daarul Quran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES