Peristiwa Daerah

STPP Malang Membina Pensiunan TNI AL Olah Hasil Pertanian

Jumat, 09 Desember 2016 - 22:05 | 73.41k
Ketua STPP Malang, Dr Ir Siti Munifah turut mendampingi Kepala Staf TNI AL, Laksamana Ade Supandi saat peresmian program budidaya tanaman di lahan kering, Jumat (9/12/2016) di Mako Kimal, Grati, Pasuruan. (Foto:Ikuk HK/TIMES Indonesia)
Ketua STPP Malang, Dr Ir Siti Munifah turut mendampingi Kepala Staf TNI AL, Laksamana Ade Supandi saat peresmian program budidaya tanaman di lahan kering, Jumat (9/12/2016) di Mako Kimal, Grati, Pasuruan. (Foto:Ikuk HK/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Program pembekalan ketrampilan (bekram) bagi anggota TNI Angkatan Laut yang memasuki purna tugas. Program ini tidak hanya pada teknis budidaya, namun juga pengolahan hasil pertanian. Komitmen ini disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, Dr Ir Siti Munifah MSi sebagai mitra dalam program tersebut.

Program yang digagas Dinas Perawatan Personel Angkatan Laut (Diswatpersal) ini merupakan wujud pemberdayaan bagi prajurit TNI AL yang memasuki masa pensiun dalam meningkatkan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya. Program ini, menurut Kepala Staf AL, Laksamana Ade Supandi, menjadi salah satu program ungulan dari TNI AL.

Salah satu program Berkram yang dilaksanakan adalah budidaya buah nanas di lahan kering, seperti dilakukan di Mako Pemukiman AL di Grati, Pasuruan. STPP Malang sebagai pihak yang membina langsung secara teknis, mengupayakan agar lahan seluas 200 hektar yang disediakan TNI AL dapat dimanfaatkan secara optimal.

Untuk itu, STPP Malang siap untuk memberikan bekal ketrampilan mulai dari budidaya hingga pengolahan hasilnya sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Bekal ketrampilan tidak hanya teknis budidaya saja, namun juga termasuk teknis pengolahannya," ujar Munifah, Jumat (9/12/2016) di Pasuruan, Jawa Timur.

Dalam hal pengolahan, Munifah telah meminta kepada Badan Penyaluran Tenaga Kerja Angkatan Laut Wilayah Timur (Balurjatim) untuk mengurusi perizinan produk olahan kepada pemerintah yang nantinya akan dihasilkan.

"Kami telah meminta Balurjatim mengurusi izin apabila nantinya pengolahan ini sudah menjadi produk dan berhasil dikembangkan," terangnya.

Munifah mencontohkan, makanan ringan stik dari sayuran telah menjadi produk yang berhasil dikembangkan dengan pembinaan dari STPP Malang.

Tidak hanya pada bidang pertanian, STPP Malang juga melakukan pembinaaan  untuk memberi bekal ketrampilan bidang peternakan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES