Peristiwa Daerah

Keberagaman Indonesia Sebagai Aset Bangsa

Kamis, 08 Desember 2016 - 20:49 | 39.67k
Fakultas hukum Universitas Mahasaraswati(UNMAS) dan Insitut Dharma Negeri(IHDN) menggelar diskusi bertempat di gedung Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Bali.  Kamis(8/12/2016) (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
Fakultas hukum Universitas Mahasaraswati(UNMAS) dan Insitut Dharma Negeri(IHDN) menggelar diskusi bertempat di gedung Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Bali. Kamis(8/12/2016) (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BALI – Fakultas hukum Universitas Mahasaraswati (UNMAS) dan Insitut Dharma Negeri (IHDN) menggelar diskusi akhir tahun dengan tema, 'Merentas Kembali Kebangsaan Dan Kebhinekaan Indonesia di Era Kekinian' diskusi ini bertempat di gedung Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Bali, pada hari kamis(08/12/2016).

Dalam diskusi turut mengundang Sidarto Danusubroto anggota dewan pertimbangan Presiden RI, dan di dampingi oleh Wisnu Bawa Tenaya mantan Pangdam IX Udayana dan Pasek Suardika anggota DPD RI ari Bali.

Dalam diskusi ini Sidarto menjelaskan tentang pentingnya sebuah keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia sebagai aset kekayaan bangsa Indonesia di hadapan puluhan mahasiswa UNMAS dan IHDN yang hadir. 

Menurut Sidarto dalam pemerintahan Presiden Jokowi keberagaman itu kini sedang dicoba dengan adanya demo yang menyebabkan isu agama bergulir seperti bola panas yang bisa ditunggangi oleh orang yang ingin memecah belah keberagaman itu, dengan adanya makar dan trus money, yang menurut Sidarto bisa menimbulkan ekonomi Indonesia merosot. 

" Kalau untuk kasus yang menimbulkan demo besar itu, kita serahkan saja ke pihak ke polisian biarkan mereka bekerja untuk membuktikan secarah hukum, dan biarkan jaksa dan polisi bekerja secara profesional, dan memutuskan secara adil tanpa tekanan masa," ucapnya

Sidarto juga menyampaikan bahwa pihak ke Polisian dan Jaksa itu akan bekerja secara profesional tanpa tekanan oleh masa, hingga dalam sejarah hukum Indonesia itu baik," kalau putusan hukum karena tekanan masa itu tidak boleh," tegas Sidarto.

Selain itu ia juga mengatakan bahwa Indonesia dalam perekonomian dunia menjadi nomer 3 paling stabil dari negara lain, yang banyak negera lain mendapat tekanan ekonomi.

"Pakar ekonomi dunia itu mengatakan ekonomi Indonesia sangat stabil dan nomer 16 ekonomi terbaik dalam dunia, pada tahun 2020 jika berjalan dengan baik para bisa menjadi peringkat 12 ekonomi terbaik, maka dari itu wajar jika banyak yang akan menggoyang pemerintahan Jokowi-JK," ucapnya

Maka dari itu Sidarto sangat mengecam isu-isu yang bisa membuat ekonomi Indonesia tidak stabil dan menurutnya itu berdampak pada masyarakat," Berikan kesempatan pada pemerintahan Jokowi-JK untuk memberikan bukti pada masyarakat, karena pemeritahan Bapak Jokowi baru berjalan dua tahu," imbuhnya

Untuk itu Sidarto mengharapkan pada para mahasiswa bahwa isu-isu yang akan memecah keberagaman Indonesia, entah lewat isu makar atau trus money dan agama harus dipikir secara kritis, hingga tidak ikut terjebak untuk berbuat hal yang nantinya memecah belah bangsa Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES