Indonesia Positif

Optimisme dari Ujung Barat Indonesia

Senin, 05 Desember 2016 - 10:21 | 87.49k
Dari kiri ke kanan: Murniati, SE (Ketua DPRK Simeulue), Hasrul Edyar, S.Sos, MAP (Plt Bupati Simeulue), Dr. Sumedi, Ir. Hermani Wahab, MSc, dan Muhyiddin, S.Sos, MSc (Bappenas) (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
Dari kiri ke kanan: Murniati, SE (Ketua DPRK Simeulue), Hasrul Edyar, S.Sos, MAP (Plt Bupati Simeulue), Dr. Sumedi, Ir. Hermani Wahab, MSc, dan Muhyiddin, S.Sos, MSc (Bappenas) (Foto: ajp.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SINABANG – Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh adalah daerah ujung paling barat dari wilayah Indonesia. Daerah ini sedang menjalani tahapan Pilkada serentak pada Februari 2017 nanti. 

Dalam rangka mempersiapkan tongkat estafet kepemimpinan tersebut Bappeda Kabupaten Simeulue menyelenggarakan musyawarah dalam rangka orientasi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) tahun 2017-2022.

Wakil Bupati Simeulue, Hasrul Edyar, S.Sos, MAP, sebagai pelaksana tugas Bupati Simeulue memimpin pembukaan acara tersebut pada hari Minggu malam, 4 Desember 2016. Hasrul didampingi oleh Ketua DPRK Simeulue Murniati, SE dan Kepala Bappeda Ir. Ibnu Abbas.

Hadir pada acara tersebut instruktur nasional pembangunan daerah yang terdiri atas Dr. Sumedi Andono Mulyo, Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan. Sumedi didampingi dua perencana senior dari Pusat Analisis Kebijakan (PAK) Bappenas, Ir. Hermani Wahab MSc dan Muhyiddin S.Sos, MSc.

Hasrul dalam pidato pembukaannya menyampaikan optimisme yang tinggi akan potensi Kabupaten Simeulue. "Harapan kepada pemerintah pusat agar pembangunan Simeulue l dapat menjadi prioritas nasional dalam pembangunan daerah terluar dan tertinggal. Posisi Simeulue yang berada di ujung paling barat merupakan gerbang masuk dari Samudera Indonesia," ungkap Plt Bupati yang menamatkan sarjana dan masternya dari Fakultas Ilmu Administasi Universitas Brawijaya Malang ini.

Pada kesempatan tersebut Haedar mengemukakan prioritas utama infrastruktur yang menjadi akses untuk membuka isolasi dan memudahkan distribusi di Simeulue. 

"Kita butuh menyelesaikan jalan lingkar pulau sepanjang 132 km secepatnya. Kemampuan pemda setahun sekitar 10 km per tahun. Jadi butuh 14 tahun agar jalan lingkar dapat memenuhi akses seluruh Kabupaten Simeulue. Mudah-mudahan dengan menjadi prioritas nasional waktu pembangunan yang 14 tahun tersebut dapat diperpendek," tambahnya.

Sumedi Andono Mulyo yang memberikan arahan pada acara tersebut menekankan perlunya semangat berlebih aparat Pemda Simeulue agar optimisme yang ada dapat terwujud dalam pembangunan. 

"Pemda Simeulue harus lebih semangat dan optimis untuk mewujudkan Simeulue yang mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. Dipimpin Bapak Bupati yang semangat pasti kerjanya lebih keras. Saya salut, ini hari Minggu jam 9 malam saja semua semangat mengawal transisi untuk menyusun perencanaan jangka menengah," ujar pejabat yang murah senyum ini. 

Pada saat kedatangan Sumedi mendapat kesempatan dikalungkan selempang adat kehormatan Simeulue.

Lebih lanjut Sumedi menjelaskan beberapa area yang perlu mendapat perhatian pemda, "IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Simeulue termasuk yang paling rendah di Provinsi Aceh. Manusia Simeulue yang lebih maju adalah tujuan utama dari segala usaha pembangunan," jelas doktor asal Yogyakarta ini mengakhiri sambutannya.

Mulai hari senin, 5 September 2016 hingga empat hari ke depan Pemda Simeulue akan bermusyawarah untuk mulai kerja panjang penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Kabupaten Simeulue periode 2017-2022.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES