Tampil di Festival Kuwung, Etnis Tionghoa Padukan Kesenian Banyuwangi-China
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Etnis Tionghoa yang turut menyemarakkan Festival Kuwung Banyuwangi Jawa Timur, Sabtu (3/12/2016), tampil dengan tarian dan musik perpaduan Banyuwangi-China.
Kepada TIMES Indonesia, Alex Jokomulyo, sang kurator, mengatakan bahwa 'Siong', subtema yang mereka usung bermakna harmoni antara etnis China dan etnis lain di Banyuwangi.
"Banyuwangi ini bhinneka tunggal ika kecil yang sejauh ini berjalan dengan sangat damai," kata Alex, Minggu (4/12/2016).
BACA JUGA: Festival Kuwung, Tampilkan Pelangi Budaya Banyuwangi
Dengan memadukan dua kesenian di Karnaval Malam Kuwung, pihaknya berharap ke depan tidak akan ada perselisihan dan pertentangan antar etnis di Banyuwangi.
Alex juga menerangkan jenis musik Banyuwangi itu hampir sama dengan musik China. Musik Banyuwangi termasuk slendro pentatonik karena tidak ada nada fa dan si, sedangkan musik China slendro diatonik.
"Agar padu padan, kita hadirkan nada fa dan si dengan alat musik keyboard. Hasilnya musik Banyuwangi dan China berhasil dibawakan dengan harmonis," pungkas pemilik Sanggar Jinggosobo, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono Banyuwangi ini.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |