TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di sejimlah wilayah di Jawa Timur belum sepenuhnya surut. Musim hujan pun belum usai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau warga di Ngawi, Bojonegoro, dan Tuban agar tetap waspada.
"Kami tetap waspada sebab karakter Bengawan Solo selalu fluktuatif selama musim hujan," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo.
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro terus menurun mencapai 13,25 meter (siaga hijau), Minggu pukul 06.00 WIB.
Sementara itu menurut petugas posko UPT Bengawan Solo Jayadi, di daerah hilirnya juga turun, tetapi masih masuk siaga merah. Ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 8,57 meter, 6,13 meter, 4,73 meter dan 2,62 meter.
Banjir di hilir Bengawan Solo merendam 4.383 hektare sawah, 686 ekor ternak, 24 unit sekolah, 7 masjid, 24 mushala dengan perkiraan kerugian mencapai Rp35 miliar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : Antara News |