Wisata

Selain di Jerman, Jembatan Air Ditemukan di Malang yang Kini 'Diserbu' Wisatawan

Minggu, 04 Desember 2016 - 05:18 | 305.61k
Jematan Air di Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. (Foto-foto:TIMES Indonesia)
Jematan Air di Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. (Foto-foto:TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Jembatan paling menakjubkan kini tak hanya ada tujuh di dunia. Seperti jembatan air yang disebut Navigasi Saluran Air yang terdapat di Jerman. Yakni, jembatan yang paling populer disebut Jembatan Magdeburg Water Bridge.

Jembatan air tersebut merupakan yang terpanjang dan paling mengesankan di dunia. Saluran air sebelumnya telah digunakan untuk memasok air ke kota sejak berabad-abad, umumnya saluran air tersebut tidak digunakan untuk lalu lintas sampai abad ke-17 ketika sistem kanal yang modern mulai muncul.

Jembatan-Air-2uQyC3.jpg

Namun, kini jembatan yang sama ditemukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jematan Air tersebut terletak di Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Air yang melintas diatas jembatan itu adalah aliran dari sungai Kedungkandang. Kedalaman air di atas jembatan itu sedalam 1 meter, dengan panjang jembatan 100 meter. 

"Jembatan Air itu berdiri tahun 1902, yang dibangun oleh pemerintahan Belanda, saat menguasai Indonesia. Jembatan seperti ini hanya ada di Jerman. Yakni Jembatan Magdeburg Water Bridge," jelas Kepala Desa Krebet Senggrong, H Yuliono, ditemui TIMES Indonesia, Sabtu (3/12/2016).

Jika Jembatan Air Magdeburg Water Bridge di Jerman adalah navigasi saluran air di Jerman, yang dibuka pada Oktober 2003 lalu, dan bagian dari Magdeburg persimpangan saluran air. 

Jembatan-Air-3amKQx.jpg

Jembatan itu menghubungkan kanal Elbe-Havel ke kanal Mittelland, melintasi Sungai Elbe. Jembatan air itu menjadi navigasi saluran air terpanjang di dunia, dengan panjang total sekitar 918 meter (3.012 kaki).

"Jika Jembatan Krebet Senggrong hanya sepanjang 100 meter. Itu air yang diatas jembatan. Untuk sungai yang jadi destinasi wisata sepanjang seribu meter," kata Yuliono.

Dibawah Jembatan, juga terdapat sungai dengan air yang cukup jernih. Adapun air yang ada di atas jembatan lebarnya 9 meter.

Jembatan tersebut mulai digagas menjadi destinasi wisata air oleh pengurus Karang Taruna Desa Krebet Senggrong, sejak tahun 2013 lalu. Namun, baru terealisasi beberapa bulan lalu. "Baru ramai didatangi wisatawan," akunya.

Jembatan-Air-2nHWER.jpg

Saat ini, pihak Karang Taruna, baru menyediakan satu perahu untuk wisatawan yang ingin mengeliling sungai diatas jembatan itu. "Karena masih minim modal untuk mengembangkan lebih lengkap lagi. Masih proses pengelolaan dan pengembangan," katanya.

Sekali naik perahu, wisatawan harus membayar Rp 5 ribu untuk satu orang. Dengan naik perahu diatas jembatan yang terlihat sangat kokoh itu, wisatawan bisa menikmati keindahan alam di sekitar jembatan.

"Kedepannya, akan dikembangkan secara utuh. Desainnya untuk menjadi destinasi wisata sudah dipersiapkan. Yang jelas, Jembatan Air ini hanya ada di Indonesia dan Jerman. Bahkan Jembatan Air Senggrong itu tak kalah indahnya dengan yang di Jerman," katanya.

Jembatan-Air6lnzj.jpg

Sejak dikelola menjadi obyek wisata, tak sedikit wisatawan yang datang, untuk naik perahu melintasi sungai diatas sungai itu. "Asyik. Luar Biasa. Arusnya lumayan besar. Jembatannya adalah bangunan kuno yang kokoh," kata Dewa Marya, salah satu wisatawan.

Jembatan Air Senggrong katanya, menjadi obyek wisata air yang unik dan menakjubkan. "Selain itu, murah meriah. Cukup Rp 5 ribu sudah bisa naik perahu. Cocok untuk liburan akhir pekan bersama keluarga," katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES