Peristiwa Nasional

Satu Pekan Banjir Belum Surut, Warga Enggan Mengungsi

Sabtu, 03 Desember 2016 - 12:01 | 41.52k
ILUSTRASI: Banjir. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Banjir. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – 14 Desa di Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terendam banjir. Meski sudah hampir 1 pekan, namun warga menolak untuk mengungsi. 

"Warga tetap tidak bersedia mengungsi, meskipun ketinggian air luapan Bengawan Solo masih tinggi. Kalau saja ada yang rumahnya kebanjiran cukup dalam ya mengungsi di tetangganya," kata Wardoy, Camat Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (3/12/2016).

Sebenarnya tim penanggulangan bencana kecamatan sudah  membangun dua tenda pengungsian di Desa Kalisari dan Karangdayu.

Di posko di dua desa itu juga dibuka dapur umum untuk melayani korban banjir yang tidak mengungsi. Makanan didistribusikan dengan perahu ke rumah-rumah warga.

Saat ini ketinggian air berkisar 0,50-1,5 meter telah merendam 2.582 rumah dan jalanan desa sepanjang 11 kilometer.

Banjir juga merendam tanaman padi seluas 1.764 hektare, dengan usia berkisar 20-50 hari dengan perkiraan kerugian mencapai Rp7,4 miliar lebih. 

Selain padi, tanaman palawija, juga rusak karena banjir, termasuk prasarana dan sarana umum.

"Ada sembilan SD yang terendam air banjir sehingga siswanya terpaksa diliburkan," tambahnya.

Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Kanor. Menurut Camat Kanor Biyono, genangan banjir luapan Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Kanor, juga masih tinggi, tapi tidak banyak warga yang mengungsi meskipun ada 1.985 rumah yang tersebar di 12 desa terendam air banjir.

"Hanya ada sekitar 40 warga yang mengungsi ke tenda pengungsian," ucapnya.

Biyono mengatakan, banjir luapan Bengawan Solo merendam areal tanaman padi seluas 1.703 hektare dan jalan desa sekitar 24 kilometer. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, sebelumnya, menyatakan ada kecenderungan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya terus menurun.

Sebab daerah hulu , di Ndungus, Ngawi, sudah turun drastis, termasuk di Bojonegoro sekarang ini turun menjadi 14,02 meter (siaga kuning), Sabtu pukul 07.00 WIB.

"Air Bengawan Solo di hilir akan terus turun sepanjang tidak ada tambahan air hujan," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES