TIMESINDONESIA, BALI – Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,28%, dengan Indeks Harga Konsumen(IHK) sebesar 122,26. Tingkat inflasi kumulatif terjadi sejak Januari sampai November sebesar 2,24% dan inflasi tahun ke tahun di bulan november 2015 sampai november 2016 sebesar 3,21%.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Adi Nugroho inflasi terjadi adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran.
"Inflasi terjadi karena naiknya indeks pada enam kelompok yaitu seperti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,69%." ucapanya di ruang Vicon kantor Badan Pusat Statistik.
Selain itu kelompok lainnya pula mengalami kenaikan seperti bahan bakar 0,42%, kesehatan 0,33% sandang 0,31% dan kelompok perumahan air,listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16% dan kelompok transport, komunikasi dan keuangan sebesar 0,07%, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03%.
Selain itu komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, mie, air kemasan, dan tarif pulsa ponsel.
Untuk komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan november 2016, yaitu jeruk, apel, sawi hijau, nangka muda, ikan kakap merah, minyak goreng, dan tarif angkutan udara.
Dari data Badan Pusat Statistik RI, Denpasar Bali menempati urutan ke 61 dari 78 Kota yang mengalami inflasi tertinggi, dan iflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 2,86% dan inflasi terendah Singkawang sebesar 0,05%. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Dhina Chahyanti |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
