Peristiwa Daerah

KPK Ajak Mahasiswa Tiga Universitas untuk Tidak Korupsi

Rabu, 30 November 2016 - 22:29 | 58.05k
Festival Integritas Kampus 2016 yang digelar di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (30/11/2016) (Foto: M. Agus Salim/ TIMES Indonesia)
Festival Integritas Kampus 2016 yang digelar di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (30/11/2016) (Foto: M. Agus Salim/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng tiga kampus dalam Festival Integritas Kampus 2016. Ketiga kampus itu adalah Universitas Brawijaya Malang, Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Pada festival tersebut, para mahasiswa oleh KPK diberikan tantangan untuk melakukan kampanye sosial sebagai upaya dalam menciptakan perubahan sosial terutama yang berada di lingkungan kampus. Festival Integeritas Kampus 2016 ini memgambil tema 'Buat Jejak Masa Depanmu'.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menjelaskan, menggandeng mahasiswa merupakan salah satu cara untuk membangun bangsa. Ia katakan untuk membangun bangsa yang memiliki integeritas kuat harus dimulai sejak dini dengan memberikan pesan kepada mahasiswa tentang anti korupsi.

"Jangan lihat mereka (mahasiswa) saat ini, tapi lihatlah nanti 20 atau 30 tahun lagi, mereka calon-calon pemimpin bangsa. Dan korupsi tidak hanya berkaitan dengan uang, tapi juga lainnya seperti titip absen saat kuliah, hal itulah yang ingin kami rubah. Anti korupsi sejak dini," jelasnya di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Rabu (30/11/2016).

Di festival tersebut sejumlah tim peserta menampilkan kampanye unik, seperti akuntabilitas anggaran kegiatan kampus (Malu Mark Up, Ucap Malu Cap Palsu, Proposal Jujur), Anti Plagiat (Mari Ngopi Bukan Copy, Jujur Ora Ajur), Kedisiplinan (Menolak Titip Absen, Kurir Absen), juga tema beberapa tema lainnya.

Ia menambahkan, melalui tantangan itu para mahasiswa diharapkan akan memberikan dampak yang positif di lingkungannya baik di kampus maupun di masyarakat. Selain itu dengan tantangan itu juga dapat memberikan rekam jejak yang baik dan tidak meninggalkan jejak yang buruk pada masa depannya.

"Jejak itu penting, karena ke depan mereka akan membangun sebuah integritas pribadi," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES