Logistik dan Tenda Darurat Siap, Warga Enggan Mengungsi
TIMESINDONESIA, TUBAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menyiapkan tenda darurat khusus untuk mengungsi para korban banjir luapan sungai bengawan solo, Rabu (30/11/2016).
Tenda itu didirikan di halaman depan Kantor Kecamatan Rengel. Selain mendirikan tenda darurat, BPBD bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga membuka dapur umum untuk keperluan logistik khususnya bagi para pengungsi.
“Kita mulai bangun tenda ini mengingat air bengawan solo naik lagi,” kata Plt BPBD Tuban, Joko Ludiyono.
Meski tenda sudah dibangun dan disiapkan, namun belum ada korban banjir yang mengungsi. Mereka lebih memilih bertahan di rumah masng-masing untuk menunggu harta benda mereka.
“Belum ada yang mengungsi, namun sudah kami siapkan seluruh logistiknya, termasuk keperluan mandi, cuci dan makanan, jika sewaktu-waktu warga bersedia mengungsi,” jelas Joko.
Sementara itu, Camat Rengel, M Mahmud, mengatakan, dari 17 desa, tercatat sebanyak 14 desa diantaranya terdampak luapan sungai bengawan solo.
Selain pemukiman dan akses jalan, luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini juga merendam tanaman padi seluas kurang lebih 14.000 hektar, yang berusia antara satu hingga dua bulan, khususnya di Kecamatan Rengel.
“Selain rumah penduduk dan akses jalan, banjir juga merendam lahan pertanian kurang lebih sekitar 14.000 hektar,” ungkap M. Mahmud. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |