Peristiwa Daerah

Air Bengawan Solo Meluap, Puluhan Warga Mengungsi

Selasa, 29 November 2016 - 19:17 | 40.62k
Warga Desa Truni, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, memasak bersama di dapur umum yang didirikan, Selasa (29/11/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Warga Desa Truni, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, memasak bersama di dapur umum yang didirikan, Selasa (29/11/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Banjir luapan Sungai Bengawan Solo terus meluas di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan sekitarnya. Akibatnya, puluhan warga terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya tergenang air.

Warga yang sudah mengungsi akibat terimbas banjir luapan Bengawan Solo yakni warga Desa Truni, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Camat Babat Fadheli Purwanto, menyebut data yang dimilikinya menyebutkan jumlah pengungsi karena banjir mencapai 20 kepala keluarga.

Banjir-Bengawan-SoloS5yUQ.jpg

"Kalau yang ngungsi 20 kepala keluarga, kemungkinan tambah, ini tadi naiknya ekstrem, bisa tambah lagi (yang mengungsi, red)," kata Camat Babat Fadheli Purwanto, Selasa (29/11/2016). 

Para warga Truni yang terimbas banjir mengungsi ke pinggir-pinggir jalan dengan cara mendirikan tenda-tenda darurat. "Beberapa rumah memang rendah jadi terendam, lantai rumah lebih rendah dari jalan yang sudah ada peninggian," ujarnya. 

Fadheli mengatakan, rumah yang tergenang banjir hingga kedalaman 30-60 centimeter. "Truni kan gak ada tanggulnya, setiap air naik, air naik ya masuk, tapi di atas siaga amerah," ucapnya.

Banjir-Bengawan-Solo-2WMsz.jpg

Menurut Fadheli, untuk mengantisipasi kesehatan para pengungsi dan korban banjir, pihak pemerintah daerah sudah menyiapkan posko kesehatan di sejumlab titik. "Kita siapkan posko dan kesehatan di kelurahan Banaran, dan Bedahan. Di Truni juga siap polindesnya," tuturnya.

Lebih lanjut, Fadheli membeberkan, luapan air Bengawan Solo tidak hanya melanda rumah warga, namun juga merendam puluhan hektar areal tanaman padi dan jagung. 

"Di Truni 80 hektar-an yang terendam jagung 16 hektar, 64 padi, usia tanaman 40 hari-an. Tapi kemungkinana bertambah. Di Desa Sumurgenuk, Jatinawing, Keongan juga, lahan-lahan yang baru tanam padi terendam. Jumlahnya masih di data," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES