TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) Kemenpora RI mengaku tengah mempelajari kasus dugaan penggunaan doping 12 atlet PON 2016.
"Kami masih pelajari," kata Syaifuddin Munis Tamara, direktur LADI Kemenpora RI, saat dihubungi TIMES Indonesia, Selasa (29/11/2016) beberapa saat lalu.
Sebagai infomasi, sebanyak 473 sampel urine telah dikirim ke Laboratorium Anti-Doping Nasional India di New Delhi untuk di tes.
Jumlah tersebut, merupakan para peraih medali emas di PON 2016. Karena terbatasnya biaya, maka tes ini hanya diprioritas ada pada peraih medali emas yang dianggap mencurigakan atas prestasinya yang luar biasa di pesta olahraga yang dihelat 4 tahun sekali.
Meski hasilnya belum sampai, pihak berwenang India menginformasikan bahwa terdapat 12 sampel atlet PON yang terindikasi positif doping.
BACA JUGA: Belasan Atlet Terindikasi Doping, KONI Tunggu Hasil Autentik
Akan tetapi karena, proses tes doping itu pun belum dibayarkan, PB PON maupun KONI Pusat tidak memiliki kewenangan untuk bisa mengumumkannya, meski ada informasi
Menurut jadwalnya, hasil autentik tes doping atlet peraih medali PON 2016 baru akan selesai di pekan pertama Desember 2016. Setelah sebelumnya dikirimkan ke India sejak PON 2016 selesai, September 2016. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Khoirul Anwar |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
