Peringati Hari Guru Nasional, Puluhan Guru Honorer Suarakan Aspirasi
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Gerakan honorer Kategori 2 Indonesia Bersatu (K2 GHK2-IB) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur memperingati perayaan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-71, dengan cara yang berbeda.
Mengenakan seragam, puluhan guru honorer ini menyampaikan aspirasinya di depan gedung PGRI Lamongan dengan membentangkan sejumlah poster dan berorasi secara bergantian.
"Wahai pemerintah berikanlah kami upah sesuai kriteria hidup layak. Banyak di antara kita yang mencari pekerjaan tambahan, ngojek, kuli bangunan dan lain-lain," ucap satu di antara orator.
Para guru honorer tersebut mencari pekerjaan tambahan tak lain karena gaji yang mereka peroleh sebagai pengajar tak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari.
"Ada yang 100 ribu paling minimal, honor kita paling besar 300 rupiah. Sangat tudak cukup kalau melihat kebutuhan," ujar Ketua Forum K2 GHK2-IB Lamongan Ahmad Wasiran.
Sebenarnya, sambung Wasiran menjelaskan, dari total 838 orang guru honorer K2 di Lamongan, bahkan sudah ada yang telah mengabdi selama 32 tahun.
"Dulu pernah diajukan CPNS oleh pak Bupati Fadeli tahun 2015 ke Presiden Jokowi (Joko Widodo), kita yang mengirimkan surat itu bersama perwakilan BKD (Badan Kepegawaian Daerah)," ucapnya.
Namun, hingga saat ini, ratusan guru honorer K2 Lamongan belum ada yang diangkat menjadi CPNS. Padahal, Menpan RB dan Komisi II DPR RI sudah membuat kesepakatan untuk mengangkat menjadi CPNS.
"Kami mengharapkan pemerintah dalam hal ini presiden pak Jokowi memenuhi janjinya yang sudah dibuat oleh Menpan RB dengan Komisi II DPR RI, tanggal 15 September 2015, bahwa seluruh honorer K2, sejumlah 439.956 akan diangkat menjadi CPNS secara bertahap mulai 2016 sampai paling lambat 2019," tuturnya.
Apabila janji untuk mengangkat menjadi CPNS tak juga dipenuhi, Wasiran mengancam, akan kembali turun ke jalan dengan masa yang lebih besar. "Untuk tuntutan berikutnya kalau tidak dipenuhi kami akan turun jalan dengan lebih besar seperti di Jakarta," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |