Pendidikan Teknologi Pertanian Indonesia

Wujudkan Ketahanan Pangan, Flores Timur Maksimalkan Lahan Kering

Rabu, 23 November 2016 - 07:44 | 97.19k
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Flores Timu Ir Antonius Wukak Sogen saat ditemui TIMES Indonesia di kampus STPP Malang. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Flores Timu Ir Antonius Wukak Sogen saat ditemui TIMES Indonesia di kampus STPP Malang. (Foto: Senda Hardika/TIMES Indonesia)
FOKUS

Teknologi Pertanian Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – Memaksimalkan potensi yang ada, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berupaya mengembangkan lahan kering untuk pertanian pangan. Hingga saat ini, lahan kering yang ditanami padi sudah mencapai luas 11.040 hektare.

Meskipun hanya mengalami masa panen sekali dalam setahun, pemanfaaatan lahan kering ini mampu berkontribusi bagi pemenuhan kebutuhan pangan lokal. 

"Lahan kering hanya satu kali panen dalam setahun. Makanya, kami programkan adalah memaksimalkan dan mengoptimalkan potensi lahan kering yang ada," ujar Ir Antonius Wukak Sogen, kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur saat ditemui TIMES Indonesia di kampus STPP Malang, beberapa waktu lalu.

Kendati berbeda hasil dibandingkan dengan padi yang ditanam pada lahan basah, Anton menegaskan bahwa pemanfaatan lahan kering, mampu mewujudkan ketahanan pangan di daerah.

Produksi padi pada sawah lahan basah Flores Timur, kata dia, mencapai 6 - 7 ton per hektare. Sementara, pada lahan kering menghasilkan padi sebanyak 2 - 2,5 ton per hektare.

Anton berharap, luas areal tanam untuk pertanian pangan bisa bertambah dengan adanya pembukaan lahan baru, dengan memaksimalkan potensi yang ada di Flores Timur.

"Kita bisa naikkan luas areal tanam apabila ada pembukaan lahan kering baru untuk pengembangan padi, jagung, dan kedelai," ucapnya.

Kepada pemerintah pusat, dia berharap ada kebijakan untuk perluasan lahan kering. Mengingat, potensi lahan kering di Flores Timur lebih besar bila dibandingkan dengan lahan basah yang hanya 1.070 hektare. 

"Walaupun hanya satu kali tanam, kita mempertahankan ketahanan pangan di daerah. Kalau ketahanan pangan di daerah kuat, maka ketahanan pangan nasional pasti akan kuat," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES