STPP Malang Raih Juara 1 Inovasi Pengolahan Pasca Panen
TIMESINDONESIA, MALANG – Prestasi terbaik berhasil diraih Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang dalam ajang kompetisi Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Pasca Panen antar mahasiswa STPP se-Indonesia.
Rizki Ahmad Yusuf dan Yun Surya Amelia, dua mahasiswa STPP Malang berhasil meraih juara 1 melalui inovasinya membuat kornet rendang berbahan gluten dan tepung ubi jalar ungu dengan saus ubi jalar ungu sebagai pangan fungsional vegetarian.
Riski ahmad yusuf dan Yuni surya amelia peserta dari STPP Malang sukses meraih juara 1 dalam kompetisi Inovasi Teknologi Pengolahan Pasca Panen di STPP Malang, Jawa Timur, (20/11/2016) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)
Lomba inovasi pengolahan hasil berlangsung Minggu (20/11/2016) di dua tempat, ruang kelas dan laboratorium pengolahan STPP Malang. Pelaksanaan lomba berjalan sejak pagi hingga sore hari. Masing-masing tim berkesempatan memaparkan inovasi dalam bentuk presentasi, tanya jawab, dan unjuk kerja.
Salah satu angota dewan juri, Ir Sri Satya Antarlina MS mengemukakan, kriteria penilaian lomba inovasi didasarkan pada beberapa hal, antara lain keinovatifan ide, keilmiahan dan orisinalitas makalah, penguasaan materi, dan kualitas produk hasil unjuk kerja.
"Penguasaan materi saat presentasi peserta, termasuk saat tanya jawab. Makalah para peserta sudah kami baca dan nilai sebelumnya. Juri juga melakukan penilaian dengan melihat kerja peserta saat unjuk kerja," ujar Antarlina dari BPTP Jawa Timur kepada TIMES Indonesia usai pengumuman hasil lomba.
Hasil inovasi karya peserta dari STPP Malang yang sukses meraih juara 1 dalam Iomba Inovasi Teknologi Pengolahan Pasca Panen, di STPP Malang, Jawa Timur (20/11/2016) (Foto: Senda/ TIMES Indonesia)
Keberhasilan STPP Malang sebagai juara pertama, kata Antarlina, karena produknya inovatif dan kelengkapan makalah serta kesesuaian produk yang disampaikan saat presentasi dengan unjuk kerja.
"Semua peserta cukup kreatif. Peserta dari STPP Malang lebih kreatif. Inovasi dalam pengolahan dengan membuat daging sintetis dari ubi jalar, saosnya juga dari ubi jalar," terangnya.
Sementara itu, peringkat 2 inovasi pengolahan pasca panen ini diraih STPP Bogor yang diwakili oleh Deva Lutpiyah dan Iis Susi Lisnawati. Kedua mahasiswi ini mengusung karya inovasi brownies berbasis tepung mocaf dan bekatul dengan menggunakan zat hidrokoloid.
Diwakili Rinny Verawati Lumoindong dan Magdalena Ayu Sucipto, STPP Manokwari meraih peringkat 3 melalui karya olahan buah merah. Buah endemik di Tanah Papua ini berhasil diolah menjadi spaghetti.
Dewan juri kompetisi inovasi pengolahan pasca panen terdiri dari Erni Sofia Murtini STP MP PhD (Universitas Brawijaya), Ir Sri Satya Antarlina MS (BPTP Jawa Timur), dan R Nourista Aditya Krisna (praktisi). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |