Kementan Siapkan 13 Ribu Hektar Lahan untuk Upsus SIWAB
TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan 13 ribu hektar lahan untuk mendukung program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) 2017.
Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Investasi, Syukur Iwantoro mengatakan penyediaan lahan itu, akan digunakan untuk penanaman hijauan pakan ternak, sekaligus pengadaan 11,7 ribu ton subsidi pakan konsentrat untuk induk sapi potong.
BACA JUGA: Kementan Sosialisasikan Upsus Siwab di "Temu Teknologi dan Inovasi"
Syukur juga mengatakan pemerintah akan memberikan 5 juta bibit pakan rumput dan legum, fasilitas kesehatan, 5,28 juta semen beku, serta tenaga inseminator. Semua itu diberikan untuk mendukung program Upsus SIWAB 2017.
"Program peningkatan populasi ini akan fokus pada upaya pembuntingan massif sapi dan kerbau betina di dalam negeri," kata Syukur, Sabtu (19/11/2016).
Sebagai informasi, Upsus Siwab mencakup dua program utama yaitu peningkatan populasi melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (Inka).
Program tersebut dituangkan dalam peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 Oktober 2016.
Syukur menjelaskan upsus ini, akan menargetkan akan ada 3 juta sapi dan kerbau bunting yang pada gilirannya nanti akan menghasilkan 2,4 juta pedet pada tahun 2018.
"Kami berupaya menyiapkan akseptor sebanyak 4 juta ekor sapi dan kerbau, untuk mendukung program ini berjalan dengan baik," tambahnya.
Sedangkan untuk, program intensifikasi kawin alam, pemerintah juga akan menyiapkan infrastruktur berupa, 5 juta juta bibit pakan rumput dan legum, prasarana sumber air berupa embung-embung, serta obat-obatan dan vaksin.
Hal ini ditujukan untuk ternak yang dikembangkan di padang rumput, sehingga ada jaminan ketersediaan pakan, air, dan kesehatan ternak. Tak hanya itu, untuk mengembangkan peternakan, didaerah NTT dan NTB, juga akan dibangun prasarana sumber air sehingga lahannya yang cenderung kering menjadi lebih subur.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan pakan tersedia sepanjang tahun," tutupnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |