Target 5 Juta Sertifikat, Jokowi Titahkan Rekrutmen Juru Ukur

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo mengaku siap memberikan kemudahan pada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil untuk merekrut juru ukur demi mencapai target 5 juta sertifikat pada 2017 mendatang.

"Biasanya hanya satu juta, satu juta. 2017 berapa Pak Menteri? 5 juta. 2018? 7 juta sertifikat. 2019? 9 juta? Betul? Naiknya 2 juta, 2 juta," tegas presiden.

Menurut presiden, dengan pemberian sertifikat kepada masyarakat itu nanti akan memudahkan mereka mengakses layanan perbankan dan sistem keuangan. Tujuannya adalah mendongkrak indeks keuangan inklusif Indonesia.

"Tanpa kolateral, tanpa agunan, jangan harap peningkatan melonjak 75% (indeks keuangan inklusif) tadi akan bisa kita capai tahun 2017," paparnya.

Presiden juga menegaskan rekrutmen juru ukur akan dipermudah, tidak usah dari jalur birokrasi. Apalagi selama ini lamanya pengurusan sertifikat diyakini adalah karena kurangnya juru ukur.

"Silakan cari dari luar, berikan sertifikasi yang jelas untuk kompetensinya, untuk ngukur-ngukur itu. Karena problemnya ada di sini, problemnya ada di juru ukur. Ada uji kompetensi, berikan sertifikat bisa jadi juru ukur. Itu nanti akan melompatkan jumlah sertifikat yang diberikan pada masyarakat," imbuhnya.

Dengan kemudahan memperoleh sertifikat, maka diyakini makin banyak rakyat yang dapat mengakses layanan perbankan sehingga presiden meyakini hidup mereka akan lebih teratur karena pengaturan keuangan pribadinya akan lebih baik.

"Ini jelas. Beda kalau nyimpen di rumah, nyimpen di bawah kasur, nyimpen di lemari sama di perbankan akan berbeda. Mereka bisa lebih hemat, mereka lebih siap menghadapi kebutuhan di masa depan," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement