Peristiwa Daerah Teknologi Pertanian Indonesia

Ketua STPP Malang: Ayo Bangkitkan kembali Pembangunan Berbasis Pertanian

Kamis, 17 November 2016 - 18:47 | 45.82k
Ketua STPP Malang, Dr Siti Munifah MSi (Foto: Istimewa)
Ketua STPP Malang, Dr Siti Munifah MSi (Foto: Istimewa)
FOKUS

Teknologi Pertanian Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – Pertanian di Indonesia kerap dikonotasikan tidak menjanjikan. Padahal, realitas global menunjukkan terjadinya perebutan sumber daya  pangan, air, dan energi. Untuk itu, pembangunan berbasis pertanian di Indonesia harus dibangkitkan, khususnya pada generasi muda.

Hal ini disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang, Dr Siti Munifah MSi terkait gelaran Temu Inovasi dan Teknologi Mahasiswa STPP se-Indonesia yang akan diselenggarakan mulai besok, Jumat (18/11/2016) di kampus yang dipimpinnya.

BACA JUGA: Temu Inovasi dan Teknologi Mahasiswa se-Indonesia Digelar di Malang

"Intinya, kita jangan sampai salah dalam memberikan pemahaman pada generasi berikutnya bahwa pertanian itu tidak menjanjikan. Ayo bangkitkan kembali pembangunan berbasis pertanian," kata Munifah kepada TIMES Indonesia, Kamis (17/11/2016) saat ditemui di kampus STPP Malang.

Dia mencontohkan, tidak sedikit orang asing datang ke Indonesia untuk menjadi petani, bahkan 'rela' menjadi imigran gelap. Sementara, masih banyak petani di Indonesia yang kurang mendapat bekal ilmu pengetahuan yang memadai dan komprehensif.

Apalagi, kemajuan teknologi di bidang pertanian menuntut kesiapan sumber daya manusia yang berkecimpung di dalamnya mampu beradaptasi. 

"Dapat bantuan alat mesin pertanian, namun masih banyak juga yang tidak bisa menggunakannya. Pertama karena tenaganya sudah tua. Kedua, tidak mengenal dan menguasai teknologi yang kini serba canggih. Kecuali generasi petani yang umurnya di bawah 40 tahun memang sudah bagus," tuturnya.

Ia menaruh harapan paga generasi muda yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian. 

Maka dari itu, dalam lingkup institusi jajaran Kementan, memiliki tanggung jawab menerjemahkan program nasional dalam pembangunan pertanian. 

"Bahkan pada level UPT (Unit Pelaksana Teknis) pun ini punya tugas dan kewajiban menerjemahkan program dari Kementerian Pertanian," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES