Peristiwa Daerah

Ada Dua Temuan Unggas Terserang Flu Burung di Lamongan

Senin, 31 Oktober 2016 - 12:27 | 74.92k
Bebek milik Fahmi Sabil Ansori yang masih tersisa. Sebelumnya, ratusan bebek mati terserang flu burung, Senin (31/10/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Bebek milik Fahmi Sabil Ansori yang masih tersisa. Sebelumnya, ratusan bebek mati terserang flu burung, Senin (31/10/2016). (Foto : Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur membenarkan kematian mendadak ratusan bebek di Desa/Kecamatan Kembangbahu, akibat terserang virus flu burung atau Avian Influenza (AI).

"Hasil uji cepat, hasilnya memang positif flu burung di Kembangbahu," ujar Kabid Kesehatan Hewan DisnaKeswan Puji Hermawan, Senin (31/10/2016). 

Namun, untuk memastikan kematian secara bertahap 700 bebek milik Fahmi Sabil Ansori, apakah terserang flu burung atau tidak, Puji menjelaskan bangkai bebek dikirim ke BB-vet (Balai Besar Veteriner) Wates, Yogjakarta untuk dilakukan pengujian dan diagnosa secara mendalam terkait penyakit unggas.

"Bangkai diuji PCR (polymer chain reaction), sehingga dibawa ke BB-vet Wates, Yogjakarta," ujarnya.

Bahkan, sambung Puji, serangan flu burung tak hanya terjadi di Desa Kembangbahu saja. "Kemarin hampir bersamaan di pasar unggas. Yang tidak tahu berasal darimana, karena banyak pedagang unggas," ucapnya.

Puji mengaku, paska mendapat temuan di dua lokasi yang berbeda, pihaknya bergerak cepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang juga dikenal dengan istilah H5N1 ini dengan melakukan penyemprotan disinfektan di area yang terjangkit.

"Setiap temuan dalam waktu 24 jam kita harus lakukan penyemprotan. Kita tidak segera dikendalikan, bisa menyebar. Dimana ditemukan flu burung sekitar situ akan dilakukan penyemprotan supaya penyakit itu tidak menyebar dan menular," katanya. 

Reaksi cepat diberikan karena, penyakit ini tak hanya menyerang hewan unggas, tetapi bisa juga menyasar manusia yang mengkonsumsi unggas yang terserang AI. "Untuk flu burung itu penyemprotan hama dengan penyemprotan, dengan panas dan dengan sabun," ujarnya. 

Puji menambahkan, titik-titik yang menjadi lokasi rawan unggas terserang flu burung juga diantisipasi dengan dilakukan penyemprotan.

"Di pasar unggas, pengumpul ternak, peternak-peternak komersil, faktor resiko kita lakukan penyemprotan. Di pasar kita siapkan disinfektan, kita mutus rantai penyebaran karena berasal dari berbagai daerah." (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES