Indonesia Positif

Siswa Madrasah Belajar di Kantor Damkar dan Tempat Wisata

Minggu, 30 Oktober 2016 - 08:39 | 80.18k
Siswa-siswi MIM Karangtalun, belajar memadamkan api dalam kegiatan Outing Class di Kantor Damkar Kecamatan Bobotsari, (29/10/2016) (Foto: Naeli Fajriyah/TIMES Indonesia)
Siswa-siswi MIM Karangtalun, belajar memadamkan api dalam kegiatan Outing Class di Kantor Damkar Kecamatan Bobotsari, (29/10/2016) (Foto: Naeli Fajriyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Outing clas bagi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Karangtalun, Kecamatan Bobotsari, berlangsung penuh semangat. Kali ini siswa diajak ke Kantor Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kecamatan Bobotsari dan lokasi wisata Purbayasa, Purbalingga, Jawa Tengah. Hal ini sebagai pembelajaran mapel IPA, PKN dan Bahasa Indonesia.

Kepala Madrasah MIM Karangtalun, Naeli Fajriyah, mengatakan, kegiatan outing class di kantor Damkar adalah untuk mengenalkan kepada murid Kelas 1,2, dan 3 secara nyata tentang bahaya api dan fungsi air. 

“Outing class ke Kantor Damkar, karena api dan air adalah dua unsur alam yang sangat dekat dengan kita. Keduanya bisa memberi manfaat besar dan jika kita tidak menjaganya, bisa juga membawa bencana atau musibah,” ucapnya, Sabtu (29/10/2016). 

Untuk itu, lanjut Naeli, manfaat bagi guru dan siswa adalah belajar dan mengetahui tentang cara mengatasi bahaya kebakaran, belajar teknik sederhana cara mengatasi kebakaran dilingkungan. 

Dan diharapkan guru dan siswa dapat menangani kebakaran dengan tenang dan tidak panik. Dan Kita mesti bersahabat dengan air dan api, dengan menjaga dan memanfaatkan sesuai kebutuhan. 

“Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan alat-alat pemadam kebakaran, cara penggunaannya dan cara memadamkan kebakaran dengan mobil dan selang yang besar, seperti teknik maju mundur, memegang selang dan mengarahkan selang air, jika terjadi kebakaran besar,” terangnya. 

Menurutnya, outing class adalah pembelajaran yang sangat menyenangkan. Karena murid menjadi tahu bahwa ternyata memadamkan api bisa dengan kain basah, harus menggunakan helm dan melihat arah mata angin, serta tidak boleh bermain korek api, lilin dan mercon.

Sementara di tempat wisata Purbayasa, siswa kelas 4, 5 dan 6 belajar olah raga dan belajar mengamati unggas dan ikan, yang selanjutnya mereka membuat laporan sesuai sistematika penulisan laporan, yang merupakan materi dari Bahasa Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES